Akhir Hidup Pria Asal Banyuasin Usai Bunuh Anak Istrinya Pakai Tabung Gas

RA,warga Banyuasin Sumsel akhirnya meninggal dunia usai membunuh istri dan anaknya menggunakan tabung gas.

oleh Nefri Inge diperbarui 30 Jul 2020, 00:30 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2020, 00:30 WIB
Lima Pelaku Pembunuhan yang Bunuh Diri
Ilustrasi pembunuhan pasutri. Ilustrasi: Dwiangga Perwira/Kriminologi.id

Liputan6.com, Palembang - Kasus pembunuhan sadis dilakukan oleh RA (34), warga Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel) pada hari Senin (27/7/2020) dini hari kemarin.

RA tega menghabisi nyawa istrinya YK (30) dan anak satu-satunya RB (3) di kediamannya di Desa Taja Mulya, Philip IV, Kecamatan Betung Banyuasin.

Pelaku menganiaya anak istrinya hingga tewas, dengan memukul para korban di bagian kepala menggunakan tabung gas elpiji 3 Kilogram.

Diduga mengalami depresi usai menghabisi anggota keluarganya, RA nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Namun tali yang digunakannya putus, hingga RA gagal bunuh diri di rumahnya.

Aksi nekat warga Banyuasin untuk mengakhiri hidupnya juga dilakukannya, yaitu dengan menenggak racun serangga di dalam mobilnya.

Saat itu, RA kabur saat dikejar aparat kepolisian yang mengetahui aksi brutalnya dari laporan tetangganya. Pihak kepolisian lalu mengevakuasi RA ke Rumah Sakit (RS) Sungai Lilin Banyuasin. Setelah menjalani perawatan intensif, RA akhirnya menghembuskan nafas terakhir, pada hari Rabu (29/7/2020).

Menurut Kapolres Banyuasin, AKBP Danny Sianipar, pelaku RA meninggal dunia Karen mengalami gagal organ dalam tubuh. Hal itu terjadi setelah RA berusaha bunuh diri dengan meminum racun rumput.

"Racun itu merusak lambung dan ususnya, dokter RS Sungai Lilin Banyuasin sudah berupaya dari kemarin. tapi infeksinya membuat tubuh pelaku tidak dapat bertahan,” ucapnya.

Riwayat pelaku RA sendiri, lanjutnya, merupakan pecandu narkoba dan pernah direhabilitasi karena kecanduan barang haram tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :


Rehabilitasi Narkoba

Bunuh Diri
Ilustrasi Foto Bunuh Diri (iStockphoto)

RA juga baru saja dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja, karena dampak pandemi Corona Covid-19. Diduga hal tersebut melatarbelakangi keributan pelaku dan istrinya, sehingga berakhir dengan pembunuhan sadis tersebut.

"Pelaku diketahui sempat menjalani dua kali masa rehabiitasi terkait kecanduan narkoba," katanya.

KONTAK BANTUAN : Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatkuAtau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya