Kabur Usai Cabuli Anak Tetangga di Sumsel, Rumah Terduga Pelaku Diamuk Massa

Rumah IS (43) di Kabupaten Muratara Sumsel hancur diamuk massa, usai IS memilih melarikan diri dan tidak mau bertanggungjawab.

oleh Nefri Inge diperbarui 03 Agu 2020, 20:31 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2020, 02:30 WIB
Kabur Usai Cabuli Anak Tetangga di Sumsel, Rumah Terduga Pelaku Diamuk Massa
Rumah IS (43), terduga pelaku asusila di Kabupaten Muratara Sumsel hancur diamuk massa (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Aksi pencabulan terhadap anak kecil di bawah umur terjadi di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Sumatera Selatan (Sumsel). Namun terduga pelaku IS (43), memilih kabur usai keluarga korban mengetahui perbuatannya.

Karena tak terima dengan perbuatan IS, keluarga korban dan warga sekitar di Desa Sukaraja Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Muratara Sumsel mengamuk.

Mereka melampiaskan emosinya dengan merusak rumah IS, yang sudah ditinggal kabur terduga pelaku. Dinding beton, pintu hingga pagar rumah permanen terduga pelaku, dihancurkan para warga dan keluarga korban.

Foto rumah terduga pelaku asusila usai dihancurkan warga, juga sempat viral di media sosial (medsos). Postingan tersebut sontak mengundang emosi para warganet.

Kepala Desa Sukaraja Muratara Sumsel Hendri membenarkan, jika rumah yang rusak itu adalah milik warga di desanya.

"Kami sudah berusaha untuk menenangkan warga, tapi tidak berhasil. Karena emosi warga sudah tidak terbendung lagi," ucapnya, Minggu (2/8/2020).

Rumah IS tersebut, lanjutnya, diamuk massa masyarakat dan keluarga korban beberapa hari kemarin di malam hari.

Menurutnya, warganya emosi karena IS diduga melakukan tindakan asusila terhadap anak di bawah umur, yang tercatat sebagai warganya juga.

Kasus dugaan tindak pidana asusila tersebut, juga sudah dilaporkan oleh keluarga korban ke polisi. Namun terduga pelaku tidak mau menyerahkan diri ke polisi, malah lari dan tidak mau bertanggung jawab.

"Kalau terduga (IS) cepat menyerahkan diri, tidak mungkin sampai (dirusak) begini rumahnya," ucapnya.

Selaku pemerintah desa, Hendri sudah berupaya menenangkan antara keluarga korban dan keluarga terduga pelaku asusila, agar masalah ini tak berlarut-larut.

Namun emosi keluarga korban tak bisa dibendung, karena terduga pelaku tak kunjung menyerahkan diri ke polisi.

"Keluarga korban sudah marah sekali, jadi masyarakat pun ikut merusak rumah itu, pada saat dirusak rumah itu tidak ada orangnya. Dia sudah tidak ada lagi di kampung ini,” katanya di Kabupaten Muratara Sumsel.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Buru Terduga Pelaku

Ilustrasi tolak perkosaan terhadap anak (AFP Photo)
Ilustrasi tolak perkosaan terhadap anak (AFP Photo)

Kapolres Muratara AKBP Adhi Witanto melalui Kasat Reskrim AKP Dedi Rahmad mengatakan, mereka telah menerima laporan terkait dugaan tindak pidana asusila tersebut.

"Laporannya sudah kita terima, sejauh ini masih proses penyelidikan keberadaan terlapor. Kami harap keluarga terlapor bersedia menyerahkan terlapor, kami kasih waktu secepatnya, kalau tidak akan kami jemput paksa," ujarnya.

Sejak menerima laporan dari keluarga korban, Polres Muratara sudah tindaklanjuti. Namun dia menyayangkan tindakan terlapor yang melarikan diri.

Dia berjanji tidak akan berdiam diri atas kasus ini dan segera mengejar terduga pelaku asusila hingga tertangkap.

"Rumah itu dirusak karena keluarga pelapor tidak bisa menahan emosi. Itu urusannya nanti, kami akan koordinasi sama kepala desa dulu," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya