Teror Anjing Gila, Warga di Kolaka Utara Digigit Usai Salat Idul Adha

Anjing gila berkeliaran, menyerang, dan menebar teror di Kolaka Utara.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 04 Agu 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2020, 21:00 WIB
Bocah dan ibunya, korban gigitan anjing gila di Kolaka Utara, saat dirawat di rumah sakit.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Bocah dan ibunya, korban gigitan anjing gila di Kolaka Utara, saat dirawat di rumah sakit.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Kendari - Anjing gila kembali berkeliaran di wilayah Desa Taludongga, Kecamatan Pakue Kolaka Utara. Dua ekor anjing yang menggigit empat orang warga, seekor berhasil dibunuh, sedangkan sisanya masih berkeliaran.

Kejadiannya dimulai pada Kamis (30/7/2020), seekor anjing menggigit warga paruh baya bernama Jumasse (49). Dari pengakuan korban, anjing tersebut ternyata miliknya sendiri.

"Anjing milik saya sendiri. Awalnya dia menghilang tiga hari, ternyata pas muncul langsung menggigit saya," ujar Jumasse.

Jumasse mengatakan, saat pertama kali dia memanggil anjingnya, anjing tersebut tak mengenali tuannya. Tiba-tiba, Jumasse dihampiri dan diterkam, kemudian anjing langsung melarikan diri ke hutan.

Kepala Desa Talubongga, Isnandar mengatakan, korban anjing gila lainnya, digigit saat sedang beraktivitas usai salat Idul Adha, Jumat (31/7/2020).

"Korban lainnya, anak kecil satu, ibu-ibu dua orang. Saat ini sudah dirawat, disuruh kontrol ke puskesmas seminggu sekali," ujar Isnandar, Senin (3/7/2020).

Dia menceritakan, anjing gila mendatangi dan menerkam ketiga korban lainnya saat sedang lengah. Awalnya, korban bernama Riski (5), sedang bermain ayunan di bawah kolong rumah.

"Anjing tersebut menggigit hidung, saat Riski Berteriak, ibunya datang menolong tapi digigit juga," jelas Isnandar.

Dia melanjutkan, kakek korban langsung melerai anjing tersebut dan sempat bertarung dengan tangan kosong. Anjing berhasil dipukul mundur dan melarikan diri ke hutan.

Selanjutnya, anjing yang menghilang di kebun warga, memergoki salah seorang ibu rumah tangga bernama Rabiah (45). Korban yang baru saja mencari makanan sapi, ikut digigit.

"Sampai hari ini, anjingnya masih dikejar," kata Isnandar.

Diketahui, gigitan anjing gila di Kolaka Utara sudah pernah memakan korban. Tahun 2019, ada 22 orang warga yang tergigit anjing, salah seorang di antaranya meninggal dunia usai mendapat perawatan di rumah sakit.

Saksikan juga video pilihan berikut:

Warga Siapkan Sniper

Korban gigitan anjing gila di Kolaka Utara, seorang petani yang dirawat di rumah sakit.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Korban gigitan anjing gila di Kolaka Utara, seorang petani yang dirawat di rumah sakit.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Usai teror anjing gila di Kecamatan Pakue, sejumlah warga langsung waspada. Bahkan, ada sekelompok anak muda yang kerap menembak burung di sawah, sepakat mulai berburu anjing liar di wilayah itu.

Kepala Desa Pakue, Isnandar mengatakan, sasaran mereka adalah anjing tanpa pemilik. Sebab, anjing tersebut berpotensi berkelahi dengan anjing yang sudah tertular rabies.

"Kalau sudah digigit, anjing sehat rawan tertular rabies dan ikut menggigit warga. Jadi, kami ambil langkah cepat," ujarnya.

Dia menjelaskan, sudah mengumumkan kepada warga desa agar mengikat anjing peliharaan. Jika tidak diindahkan, warga akan mengambil cara dengan melumpuhkan anjing.

"Sudah kami sampaikan, warga menerima baik dan siap mengurung anjing mereka untuk sementara," ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya