Liputan6.com, Sigi - Pemprov Sulteng dan Kabupaten Sigi bersama warga, melakukan panen perdana bawang putih. Panen itu juga jadi ajang canang target sembada bawang putih di Sulawesi Tengah yang selama ini masih tergantung impor.
Baca Juga
Advertisement
Panen perdana bawang putih itu dilakukan di Desa Dombu, Kecamatan Marawola Barat, Kabupaten Sigi pada Selasa (4/8/2020). Lahan seluas setengah hektare yang digarap kelompok tani setempat jadi target pertama dari total 100 hektar yang ditarget tahun 2020.
"Selama ini ketergantungan Sulteng terhadap pasokan bawang putih dari luar sangat kuat. Tapi dengan panen hari ini, kita optimis bisa menjadikan Sulteng sebagai kawasan pengembangan bawang putih. Salah satunya di Desa Dombu ini," kata Sekdaprov Sulteng, Mohamad Hidayat Lamakarate di lokasi panen, di Desa Dombu, Sigi.
Kualitas bawang putih yang dihasilkan dari Desa Dombu itu dinilai Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng terbilang baik. Tantatangan pengembangan bawang putih di lahan Desa Dombu yang terletak di ketinggian 1.300 mdpl itu hanya intervensi lahan dan pendampingan kelompok tani.
"Kualitas sudah baik. Tinggal konservasi lahan tanam dan pendampingan kelompok tani. Lahan penting karena di desa ini semua lahan baru untuk bawang putih," Kabid Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng, Muhidin menjelaskan.
Kata Muhidin, bawang putih hasil panen perdana itu ditargetkan jadi benih untuk masa tanam berikutnya di desa itu. Dia juga memastikan awal tahun 2021 nanti luasan lahan pengambangan bawang putih di Desa Dombu akan ditambah menjadi 65 hektare.
Di Sulawesi Tengah, selain di Desa Dombu Kabupaten Sigi, wilayah lain yang jadi pusat pengembangan komoditas tani tersebut ada di Desa Napu, Poso. Di dua lokasi itu, benih bawang putih dari Kementerian Pertanian disiapkan untuk kelompok-kelompok tani yang mendapat pendampingan.
"Dengan ini kami juga berharap memenuhi kebutuhan bawang putih di Sulteng yang saat ini 95 persen masih impor," Muhidin berharap.