Jaga Kerukunan Umat Beragama Lewat Sastra

Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) NTT menggelar lomba cerpen tentang edukasi nilai kerukunan umat beragama dengan kearifan lokal masyarakat NTT melalui sastra pendek.

oleh Ola Keda diperbarui 14 Agu 2020, 00:00 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2020, 00:00 WIB
Kerukunan umat beragama
Foto: Panitia menyerahkan hadiah kepada peraih juara lomba ceritra pendek kerukunan umat beragama (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) NTT menggelar lomba cerpen tentang edukasi nilai kerukunan umat beragama dengan kearifan lokal masyarakat NTT melalui sastra pendek.

Lomba digelar sejak 1-31 Juli 2020 dan penilaian sejak 1-10 Agustus 2020. Selama satu bulan pelaksanaan lomba, panitia menerima 71 karya.

"Jumlah ini di luar dugaan kami karena cukup banyak. Semula kami memperkirakan hanya akan ada 30 karya mahasiswa, tapi ternyata antusias mahasiswa di NTT sangat besar," ujar Romo Sipri Senda, ketua panitia pelaksana lomba, Rabu (12/8/2020).

Tim juri yang terdiri dari, Mezra I Pellondou, Marcel Robot dan Maria Theresia Geme, sempat kesulitan menentukan karya terbaik dari 71 karya yang masuk. Tim juri baru melakukan finalisasi penjurian pada Selasa (11/8/2020) untuk menentukan 10 karya terbaik terdirk dari juara I-III, juara harapan I-III dan juara favorit I-IV.

Ketua FKUB Provinsi NTT, Maria Theresia Geme, mengatakan, lomba cerpen ini dikhususkan bagi mahasiswa, karena animasi kerukunan harus dijiwai kaum muda dan dituangkan melalui karya.

"Lomba ini juga digelar sebagai wujud peran FKUB NTT dalam menyosialisasikan kerukunan antarumat beragama karena orang muda memiliki potensi," katanya.

FKUB pun mengapresiasi para mahasiswa yang antusias mengikuti perlombaan itu. Sebagai bentuk penghargaan kepada 10 karya para pemenang ini, FKUB NTT menjalin kerjasama dengan sejumlah media cetak di NTT agar mempublikasikan karya pemenang ini secara berkala.

10 karya terbaik ini juga dihimpun menjadi buku dan dipublikasikan melalui e-book sehingga mudah diakses semua pihak.

Cerpen "Kambing Kutukan" karya Arnoldus Yansen Sabu Paji, mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero Maumere keluar sebagai karya terbaik dan juara I lomba ini. Ia mendapat penghargaan berupa uang tunai Rp 3,5 juta dan piagam penghargaan.

Juara II diraih Sarnus Joni Harto dari STFK Ledalero Maumere dengan karya "Satu Rumah Dua Dunia" dan juara III diraih Frederikus Erikson Fatin dari sekolah Tinggi Ilmu Pastoral (STIPAS) Keuskupan Agung Kupang dengan cerpen "Rumah Kami Suatu Ketika". 

Juara harapan I diraih Anastasia Dulang dari FKIP Undana Kupang dengan cerpen "Tuhan Jatuh Hati di Kaki Uyelewun". Harapan II diraih Ardin Silvester Bere Nahak, mahasiswa jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Kupang dengan karya "Ketika Dawai Sasando Berdenting" serta harapan III oleh Adriana Rambu Dedu Ngada Weru Ngilu dengan karya "Bekas Rumah Duka".

Karya favorit I diraih Timoteus Duang dari STFK Ledalero Maumere dengan cerpen "Fatima". Favorit II oleh Edy Soge dari STFK Ledalero Maumere dengan karya "=&#". Favorit III oleh Giovani Ximenes Collyn dari STFK Ledalero Maumere dengan cerpen "ingatan" serta favorit IV diraih Ferdinandus Gato Ma dari Fakultas Filsafat Unwira Kupang dengan karya "De Te Fabula".

Penyerahan hadiah lomba dilakukan Asisten I bidang pemerintahan Setda NTT, Benyamin Lola kepada perwakilan pemenang.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya