Ridwan Kamil Minta Dukungan KSAD dan Wakapolri Tambah Tes PCR di Jabar

Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta bantuan para Wakil Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 itu terkait upaya penambahan tes swab dengan metode PCR.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 22 Agu 2020, 02:00 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2020, 02:00 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan keterangan pers usai menerima kunjungan Wakil Ketua Pelaksana Komite Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono di Gedung Sate, Jumat (21/8/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta bantuan para Wakil Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 itu terkait upaya penambahan tes swab dengan metode PCR.

Hal itu disampaikan Emil, panggilan Ridwan Kamil, saat menerima kunjungan Wakil Ketua Pelaksana Komite Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (21/8/2020).

Emil menuturkan, jumlah pengetesan PCR di Jawa Barat saat ini terbanyak di nomor dua level provinsi setelah DKI Jakarta. Bedasarkan laporan situs pantau Pikobar hingga terdapat 196.384 spesimen tes PCR. Sedangkan tes PCR terhadap jumlah orang baru mencapai 98.467 orang hingga Rabu (19/8/2020).

"Pengetesan kita tertinggi kedua setelah Jakarta, namun karena sering dilihat prosentase dengan penduduk sekitar 50 juta orang, kami terlihat kurang maksimal," kata Emil saat jumpa pers.

Adapun akselerasi pengetesan PCR yang diharapkan adalah sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Di mana satu persen warga Jabar atau sekitar 500.000 orang harus sudah melakukan tes Covid-19 dengan PCR.

"Sehingga mohon dari beliau-beliau ini (KSAD dan Wakapolri) dukungan PCR dalam bentuk barangnya atau anggaran agar kami bisa mengetes melalui lembaga swasta yang menyediakan pengetesan," ucap Emil.

Ia menjelalaskan, kapasitas pengetesan PCR di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat saat ini paling maksimal mencapai 25 ribu spesimen per minggu. Sementara, target yang diperlukan sebanyak 40 ribu spesimen per minggu.

"Karena kapasitas kami sudah maksimal di angka 15-20 per minggu, padahal idealnya 40 ribu," kata Emil.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Akan Dilaporkan ke Erick Thohir

Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan keterangan pers usai menerima kunjungan Wakil Ketua Pelaksana Komite Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono di Gedung Sate, Jumat (21/8/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Sementara itu, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa mengaku akan melaporkan usulan Emil kepada Ketua Pelaksana Komite yaitu Erick Thohir.

"Kalau menyimpulkan belum, justru kita hadir di sini dengan Wakapolri sebagai anggota tim pelaksana Satgas. Intinya, kami berdua hanya ingin mendapatkan update tentang penanganan maupun pemulihan ekonomi di daerah di sini," ujarnya.

Andika mengatakan, kendala penanganan Covid-19 di setiap daerah berbeda-beda. Maka dari itu, pihaknya akan segera menyampaikan usul dari masing-masing daerah untuk dibuatkan suatu kebijakan yang memberi solusi kepada pemerintah daerah.

"Kami meyakini variabel di tiap daerah berbeda. Pak Gubernur sejak awal pandemi muncul dan kami berdua yakin Pak Gubernur punya knowledge akurat tentang apa yang ada di sini dan penanganannya. Kami akan laporkan yang akhirnya ujungnya ada keputusan dari komite," katanya.

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono juga menyatakan hal senada. Menurut Eddy, prioritas kendala di tiap daerah akan dirapatkan oleh Komite Kebijakan Penanganan Covid-19.

"Kita di sini orientasi pada permasalahan, apa yang ada kita bawa ke atas dan dipelajari dulu tentunya. Termasuk inovasi apa yang sudah dibuat Pak Gubernur nanti akan kita sampaikan ke Pak Ketua, kalau itu positif akan disampaikan daerah lainnya," tutur Eddy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya