Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, tercatat sudah ada 590.858 ribu total pelanggaran protokol kesehatan hingga 29 Agustus 2020. Dari jumlah tersebut, 499.898 di antaranya atau lebih dari 80 persen pelanggaran ditemukan di Kabupaten Bandung.
Baca Juga
Advertisement
Dari jenis pelanggaran, kelompok mayoritas pelanggar adalah individu dengan jumlah 575.156 pelanggaran.Â
"Saya kaget karena satu kabupaten mendominasi pelanggaran di seluruh Jawa Barat. Jadi mohon dievaluasi bersama (bahwa) masyarakat di Kabupaten Bandung menyumbang pelanggaran pribadi terbesar," katanya dalam jumpa pers di Mapolda Jabar, Kamis (3/9/2020).
Selain itu, Emil, panggilan Ridwan Kamil, juga menjelaskan bahwa terdapat kenaikan klaster baru yang ditemukan di Jabar. Sehingga kapasitas ruang isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 saat ini di angka sekitar 40 persen dari semula di angka sekitar 30 persen.
Meski begitu, pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan pemulihan ekonomi, Emil menegaskan, pihaknya sudah mengantisipasi kenaikan kasus terkonfirmasi Covid-19 dan terus berupaya menjaga penanganan agar Jabar selalu berada dalam kategori terkendali.
"Sudah satu bulan agak naik, ini mengindikasikan adanya kenaikan yang berbanding lurus dengan pergerakan (masyarakat)," ucapnya.
"Jadi, masa AKB dan pembukaan ekonomi memang tidak bisa dihindari dan sudah kita duga (ada kenaikan kasus). Tidak mungkin pergerakan dinormalisasi sementara kasus turun. Tapi kita harapkan adalah ekonomi jalan, naiknya masih dalam kategori terkendali," dia menambahkan.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini
Jumlah Tes PCR Mencapai 223 Ribu
Emil yang juga Ketua Gugus Tugas Jabar mengatakan, pihaknya mengejar jumlah pengetesan swab sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni satu persen dari total penduduk. Artinya, masyarakat Jabar yang harus dites berjumlah sekitar 500 ribu orang.
"Per minggu lalu yang dilaporkan hari ini, Jabar sudah di angka 223.287 ribu tes PCR dari target 1 persen jumlah penduduk yaitu kurang lebih 500 ribu pengetesan," katanya.
Teranyar, Jabar pun sudah mampu melakukan pengetesan lebih dari 50 ribu per minggu dengan menggunakan metode PCR.
Emil menjelaskan, penguatan tes PCR di 27 kota/kabupaten pun terus digenjot agar target pengetesan satu persen dari jumlah penduduk segera terpenuhi.
"Yang sudah dilaporkan tapi belum ter-update secara online, minggu ini sudah pecah rekor di 54 ribu (pengetesan PCR). Dengan 50-an ribu per minggu, maka kami tinggal butuh lima minggu lagi (agar sesuai) standar WHO yaitu 1 persen dari jumlah penduduk (dites) tercapai," ujarnya.
Advertisement