Belajar dari Magdalena, Pengusaha yang Sukses Merintis Warung Bakso di NTT

Magdalena berhasil mengembangkan warung bakso di NTT dengan beragam menu inovasi olahan bakso.

oleh Ola KedaDionisius Wilibardus diperbarui 09 Sep 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2020, 21:00 WIB
Wirausaha muda
Foto: Warung bakso Ma'Len di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT (Liputan6.com/Dion)

 

Liputan6.com, Sikka - Sempat bekerja di tempat orang lain, Magdalena akhirnya mampu mewujudkan mimpi membuka usaha sendiri. Dengan jerih payahnya, Magdalena membuka warung bakso Ma’Len di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Penggunaan nama Ma’Len diambil dari namanya, Mama Len. Di warung bakso terdahulu ia sering disapa pengunjung dengan nama Mama Len, yang disingkat menjadi MaLen.

Bermodal pengalaman, hobi memasak, dan dukungan keluarga, Magdalena memberanikan diri membuka warung bakso dari hasil resepnya sendiri. Bahkan sambil merintis usaha warung baksonya, Magdalena juga kerap menjadi tukang masal panggilan di setiap acara hajatan di kampungnya.

"Setelah membuka sendiri saya merasa nyaman dan bisa merekrut tenaga kerja. Saya bahagia bisa membantu saudara-saudara dengan mempekerjakan mereka di tempat usaha saya," ungkapnya kepada Liputan6.com, Selasa (8/9/2020).

Setelah membuka usaha sendiri beberapa tahun lalu, hingga saat ini warung bakso Magdalena telah mempekerjakan 7 orang karyawan.

"Awalnya modal sendiri sekitar Rp50 juta. Uang itu saya kumpul dari hasil usaha dan bekerja di warung bakso terdahulu," katanya.

Dalam sebulan, pemasukan yang diperoleh bisa mencapai Rp15 juta tergantung banyaknya pengunjung dan porsi makannya.

"Kadang sore sudah habis dan tidak pernah tersisa. Saya tidak memasak lagi dan membiarkan pengunjung untuk makan di tempat lain agar usaha sejenis pun bisa mendapatkan pengunjung," katanya.

Warung bakso Ma’Len memiliki menu favoritnya bakso iga, keju, dan rendang. Inovasi olahan bakso-bakso itu merupakan menu spesial dan masih sangat jarang ada di warung bakso lainnya.

Magdalena menceritakan, warung baksonya sempat ditutup pada Juni 2020 karena pandemi Covid-19. Ia terpaksa mengurangi porsi masakan sebab pembeli kebanyakan membungkus untuk di makan di rumah.

Dirinya membagi pengalaman kepada para pengusaha muda untuk tak takut bersaing secara sehat, bekerja dengan hati, dan berlaku jujur.

"Jika kita mempunyai hati bersih maka orang akan senang dan selalu datang ke tempat usaha kita," pesannya.

Bahkan dirinya juga tak pelit membagi resep ilmu cara membuat bakso yang lezat kepada para karyawannya, agar kelak mereka juga bisa membuka usaha bakso sendiri.

Seorang pengunjung setia Bakso Ma’Len, Anotonius Alfred (25) mengaku, hampir setiap hari mengunjungi warung bakso tersebut karena rasa baksonya enak dan pelayanan yang ramah. Setiap hari Alfred mengaku selalu mengajak karyawan di bank tempatnya bekerja untuk makan di warung Bakso Ma'Len.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya