Menumbuhkan Kepedulian Calon Tentara dalam Pelestarian Penyu

Casis TNI AL diajarkan untuk terlibat dan peduli dalam menjaga kelestarian penyu yang dewasa ini hampir punah

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 23 Sep 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2020, 07:00 WIB
Pelepasan Tukik
Lanal Mamuju melepasliarkan puluhan Tukik bersma casis Bintara dan Tamtama PK TNI AL (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Mamuju - Sebuah pelajaran penting diberikan oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Mamuju kepada calon siswa (casis) Bintara dan Tamtama PK TNI AL. Mereka diajak dalam kegiatan pelepasan puluhan Tukik (anak penyu) di Pantai Jala Rangas Mako Lanal Mamuju.

"Kami sengaja mengajak pendaftar casis agar mereka mengetahui dan ikut terlibat dan peduli menjaga kelestarian penyu dan lingkungan secara umum," kata Komandan Lanal Mamuju La Ode Jimmy HR kepada Liputan6.com, Senin (21/09/2020).

Karena menurut La Ode, saat ini, habitat penyu yang termasuk hewan yang dilindungi oleh pemerintah semakin berkurang. Hal itu menjadi atensi bersama, utamanya TNI AL, di mana salah satu tugas mereka melakukan pembinaan potensi maritim sebagai pemberdayaan wilayah pertahanan.

"Salah satunya adalah membina SDM dan SDA yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan dan sekitarnya yang perlu dipertahankan dalam ancaman kepunahan," jelas La Ode.

"Tentu hal itu harus ditanamkan dalam diri setiap parajurit TNI AL. Jadi bagus untuk pembelajaran bagi casis kita," sambungnya.

La Ode mengungkapkan, berkurangnya habitat penyu dewasa ini diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti perburuan, rusaknya habitat penyu, dan perubahan iklim. Namun, yang paling utama ialah, karena penyu banyak diburu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, untuk dijadikan peliharaan atau bahkan makanan.

"Jika hal ini terus berlangsung, dikhawatirkan dalam beberapa tahun lagi penyu akan benar-benar punah. Karena itu kita wajib untuk melestarikannya," tutup La Ode.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya