Klaster Covid-19 Pesantren Muncul di Cilacap

Dia membenarkan lonjakan tinggi kasus itu salah satunya dipicu dari keluarnya hasil swab di lingkungan pesantren atau klaster pesantren

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 04 Okt 2020, 02:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2020, 02:00 WIB
Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).
Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).

Liputan6.com, Cilacap - Penambahan kasus Covid-19 di Cilacap mendadak melonjak tinggi dalam sehari. Jumlah kasus terkofirmasi baru pada Sabtu mencapai 28 orang dan dipicu munculnya klaster pesantren.

Lonjakan kasus terjadi di satu kecamatan di Cilacap. Sebelumnya, pada Rabu (30/9/2020), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cilacap melakukan swab massal di salah satu pesantren di kecamatan tersebut.

“Kurang lebih 28, Kira-kira seperti itu (di satu kecamatan),” kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap, M Wijaya, Sabtu petang (3/10/2020).

Dia membenarkan lonjakan tinggi kasus itu salah satunya dipicu dari keluarnya hasil swab di lingkungan pesantren atau klaster pesantren. Namun, dia tak menyebut berapa jumlah santri atau warga pesantren yang terkonfirmasi Covid-19.

“Kalau jumlahnya saya tidak tahu,” ucapnya.

Sebelumnya, gugus tugas kabupaten hingga kecamatan dan desa telah turun ke lokasi untuk melakukan swab. Semula, kata dia, ada lima atau enam santri di pondok pesantren tersebut yang diswab.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Karantina Santri

Pondok Pesantren Nurul Hidayah, Kebumen dikrantina usai 52 santrinya terpapar Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen)
Pondok Pesantren Nurul Hidayah, Kebumen dikrantina usai 52 santrinya terpapar Covid-19. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen)

Kemudian, swab juga dilakukan terhadap santri lain dari hasil tracing. Informasi dari sumber di pesantren, sebanyak 67 orang menjalani swab pada pertengahan pekan ini.

Menurut Wijaya, saat itu, gugus tugas juga mendisinfeksi lingkungan pesantren dan sekitarnya. Karantina juga dilakukan terhadap santri yang mengalami gejala mirip Covid-19 dan kontak eratnya.

Karantina awal dilakukan masih di salah satu fasilitas ponpes tersebut, namun benar-benar terpisah dari kompleks lainnya.

Terkait beredarnya foto evakuasi diduga santri ke salah satu rumah sakit di Cilacap, Wijaya tak berkomentar. Namun begitu, dia memastikan, gugus tugas telah menerapkan protokol ketat di lingkungan pesantren.

“Langsung. Sudah. Disinfeksi ulang berarti hari ini,” ujarnya.

Mengutip laman corona.cilacapkab.go.id, pada Sabtu, 3 Oktober 2020, jumlah total terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 228 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 163 orang sembuh dan enam orang meninggal dunia. Adapun pasien Covid-19 yang dirawat mencapai 59 orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya