Lemparan Molotov dalam Rusuh Demo UU Cipta Kerja di Bandung

Massa pengunjuk rasa melakukan perlawanan dengan melempar berbagai benda ke anggota polisi dan melakukan pendobrakan gerbang gedung DPRD Jawa Barat

oleh Arie Nugraha diperbarui 08 Okt 2020, 10:57 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2020, 22:30 WIB
Demonstrasi menolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja di Bandung kembali rusuh. (Foto: Liputan6.com/Arie Nugraha)
Demonstrasi menolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja di Bandung kembali rusuh. (Foto: Liputan6.com/Arie Nugraha)

Liputan6.com, Bandung - Unjuk rasa menentang Undang-undang Omnibus Law atau UU Cipta Kerja di Kota Bandung kembali berjalan rusuh.

Pemicunya adalah adanya penangkapan oleh anggota polisi terhadap pengunjuk rasa yang melempari gedung DPRD Jawa Barat dengan botol air mineral, batu bahkan flare.

Massa pengunjuk rasa melakukan perlawanan dengan melempar berbagai benda ke anggota polisi dan melakukan pendobrakan gerbang gedung DPRD Jawa Barat.

Menurut Kepala Polisi Kota Bandung Ulung Sampurna Jaya, untuk meredam unjuk rasa semakin anarkis maka demonstran dibubarkan dengan menggunakan meriam air dan pasukan huru hara.

"Dan kita lakukan penyisiran - penyisiran sehingga mereka dapat kita selesaikan dan menjadi clear di daerah DPRD dan Gedung Sate (kantor gubernur). Kami masih mendalami dari beberapa tadi yang dapat diamankan, tapi kami masih mendalami apa indikasinya, yang jelas mereka itu bukan kelompok dari mahasiswa atau pun buruh," ujar Ulung di Jalan Diponegoro, Bandung, Rabu, 7 Oktober 2020.

Ulung menilai kelompok perusuh saat unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja secara kasat mata memang berniat memancing emosi anggota kepolisian agar bersikap anarkis.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Lemparan Bom Molotov

Demonstrasi menolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja di Bandung kembali rusuh. (Foto: Liputan6.com/Arie Nugraha)
Demonstrasi menolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja di Bandung kembali rusuh. (Foto: Liputan6.com/Arie Nugraha)

Berdasarkan pantauan di lapangan, seorang pengunjuk rasa dengan lantang menantang petugas dengan kata-kata kasar sambil melempakan batu ke arah anggota pengamanan di dalam kantor Gubernur Jawa Barat.

Tak hanya itu, beberapa bom molotov juga dilemparkan saat pengunjung rasa dikejar oleh anggota polisi. Belum diketahui asal muasal bom molotov tersebut.

"Kami akan memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat saat penyampaian aspirasinya kepada pemerintah akan kita dukung dan menjaganya. Sehingga penyampaian aspirasi masyarakat lancar dan baik," kata Ulung.

Usai melakukan penyisiran beberapa ratus meter, sejumlah perusuh berhasil ditangkap oleh anggota kepolisian. Saat situasi sudah relatif aman, tiba-tiba satu bom molotov dilemparkan kembali di pertigaan Jalan Diponegoro dan Sentot Alibasyah.

Sementara itu kelompok pengunjuk rasa lainnya dikejar oleh anggota polisi ke arah Jalan Trunojoyo dan Merdeka. Beberapa perusuh di lokasi itu berhasil ditangkap.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya