Innalillahi, Adik Bupati Cilacap Meninggal Dunia Positif Covid-19

Helmy Bustomi, adik kandung Bupati Cilacap yang juga anggota DPRD Cilacap meninggal pada Sabtu (17/10/2020) pukul 07.55 WIB dalam kondisi positif Covid-19

oleh Rudal Afgani Dirgantara diperbarui 17 Okt 2020, 18:10 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi duka cita
Ilustrasi duka cita

Liputan6.com, Cilacap - Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, tengah menanggung beban duka kehilangan saudara kandung. Helmy Bustomi, adik kandung Tatto yang juga anggota DPRD Cilacap meninggal pada Sabtu (17/10/2020) pukul 07.55 WIB dalam kondisi positif Covid-19.

Lima hari yang lalu, Helmy mulai merasakan sakit. Tubuhnya demam dan tak kunjung reda.

Ia lantas dilarikan ke RSUD Cilacap. Di rumah sakit, tim dokter mendeteksi adanya gejala Covid-19. Mereka kemudian melakukan tes usap terhadap Helmy.

Benar saja, hasil tes mengonfirmasi Helmy terinfeksi virus corona. Helmy pun kemudian menjalani perawatan sesuai prosedur layaknya pasien Covid-19.

"Tadi malam kadar oksigennya terpantau masih 96 persen, tapi tadi pagi tinggal 60 persen. Ternyata kondisi paru-parunya sudah drop luar biasa," kata M Wijaya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Dinkominfo Cilacap, Sabtu siang (17/10/2020).

Kondisi anggota Fraksi Golkar itu terus menurun. Akhirnya Helmi mengembuskan napas terakhir pukul 07.55 WIB di ruang Dahlia RSUD Cilacap.

Pemulasaran jenazah almarhum dilakukan di RSUD Cilacap dengan protokol Covid-19. Jenazah langsung diberangkatkan ke makam keluarga di Majenang. Jenazah tiba di pemakaman keluarga kurang lebih pukul 11.00 WIB.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Dugaan Tertular

Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)

"Pak Bupati ikut mengantar ke rumah duka, tetapi tidak sampai ke pemakaman karena memang dibatasi khusus untuk petugas," ucapnya.

Ia belum mendapat kepastian hasil tracing Dinas Kesehatan terkait dsri mana almarhum terpapar Covid-19. Namun ia menduga proses penularan berkaitan dengan salah satu klaster besar di Majenang.

Sementara dari data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap, Helmy memiliki penyakit pemberat, yaitu diabetes dan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Rencana selanjutnya, Dinas Kesehatan akan menelusuri setiap kontak erat almarhum. Dinas juga akan menelusuri riwayat perjalanan almarhum.

"Besok pagi dan Senin kita akan lakukan tracing masif ke semua riwayat kontak erat dan kontak dekatnya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi.

 

Lonjakan Kasus Covid-19

Sementara, Kasus Covid-19 di Kabupaten Cilacap melonjak tajam. Terkini, sebanyak 908 kasus tercatat di kabupaten paling barat pesisir selatan Jawa Tengah ini. Lonjakan itu dipicu klaster pesantren.

Pramesti Griana Dewi mengatakan, penambahan paling banyak terjadi di Kecamatan Majenang. Dari semula kasus 116 orang, angka ini melonjak tinggi menjadi 464 kasus Covid-19 atau ada penambahan sebanyak 348 kasus positif.

Mereka adalah santri di salah satu pesantren di kecamatan ini. Sebelumnya, santri dan pengasuh ponpes tersebut telah diswab secara bertahap sejak akhir September 2020. Terbaru, swab dilakukan pada Minggu (11/10) lalu. Total ada 735 santri.

"Total hari ini termasuk yang kemarin (116)," katanya, saat dihubungi wartawan.

Dia menjelaskan, seluruh santri yang terkonfirmasi positif ini sudah di pindah ke gedung terpisah khusus isolasi. Gugus Tugas menempatkan mereka di gedung MA. Sebelumnya mereka berada di gedung terpisah dengan santri yang sudah dinyatakan sembuh.

Adapun para santri yang sudah sembuh dikarantina terpisah dan menempati gedung lain. Demikian juga dengan santri yang sejak awal dinyatakan negatif.

"Semua terpisah," kata dia.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya