Libur Panjang, Ridwan Kamil Imbau Warga Menahan Diri ke Luar Kota

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau masyarakat untuk menahan diri berlibur atau ke luar kota saat momen libur panjang pada akhir Oktober mendatang.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 23 Okt 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2020, 06:00 WIB
FOTO: Ridwan Kamil Tinjau Simulasi Vaksinasi COVID-19 di Depok
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau pelaksanan simulasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Simulasi yang dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur itu untuk persiapan vaksinasi pada November 2020. (Liputan6.com/ Herman Zakharia)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau masyarakat untuk menahan diri berlibur atau ke luar kota saat momen libur panjang pada akhir Oktober mendatang. Hal itu mengingat kondisi pandemi dan penularan Covid-19 yang masih terjadi.

Merujuk Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, hari libur nasional di Oktober 2020 jatuh pada 29 Oktober yakni Maulid Nabi Muhammad SAW. Sementara libur cuti bersama adalah tanggal 28 dan 30 Oktober 2020. Tiga hari libur mulai Rabu hingga Jumat itu pun merangkai dengan akhir pekan.

"Terkait libur panjang di akhir Oktober, saya imbau warga dalam situasi pandemi Covid-19 ini bisa menahan diri," ujar Emil, sapaan Ridwan Kamil dalam konferensi pers di Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis (22/10/2020).

Mantan Wali Kota Bandung ini pun menyarankan warga untuk memanfaatkan libur panjang di akhir Oktober ini dengan berkumpul di rumah bersama keluarga atau mencari hiburan di sekitar tempat tinggalnya.

"Berinteraksi dekat rumah saja. Meski tidak dilarang (berlibur atau bepergian ke luar kota) karena pariwisata dibuka, tapi lebih baik menghindari kerumunan," ucapnya.

Adapun Pemerintah Provinsi Jabar berkaca pada libur panjang Idul Adha akhir Juli lalu, di mana terjadi peningkatan kasus karena banyak warga berlibur ke tempat wisata dan bepergian ke kampung halaman.

Untuk itu, Emil menyatakan pihaknya tetap mengantisipasi lonjakan kerumunan warga di momen libur panjang akhir Oktober ini, salah satunya dengan mengidentifikasi tempat-tempat wisata di seluruh Jabar dan memaksimalkan protokol kesehatan serta kapasitas tempat wisata.

"Petugas pariwisata sudah kami tugaskan menjaga hal itu. Jika melebihi kapasitas 50 persen, akan kami berikan sanksi, dan kepada (warga) yang terpaksa harus pergi tetap harus melaksanakan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan)," cetus dia.

Selain menjaga protokol kesehatan dan kapasitas tempat wisata, Emil menjelaskan bahwa pihaknya juga mengantisipasi keramaian di jalur Puncak dan Cianjur yang kerap menjadi destinasi berlibur bagi warga Jakarta. Meski tidak menutup 100 persen, Emil menjelaskan, pihaknya akan melakukan beberapa tindakan penyekatan jika dirasa volume pergerakan warga sudah melebihi kapasitas yang diperkirakan.

"Pengalaman sebelumnya, memang ada penutupan tapi tidak 100 persen, hanya di jam-jam tertentu. Penutupan itu pasti kami ulangi, apalagi long weekend ini terdeteksi potensi yang sangat besar," katanya.

"Jadi saya juga imbau kepada warga Jakarta, ikuti imbauan pemerintah, kalau bisa tidak dulu memaksakan diri ke Puncak atau Cianjur. Maksimalkan berekreasi di wilayah dekat rumah masing-masing. Liburan tidak dilarang, tapi kami punya kapasitasnya. Jika sudah berlebih, pasti kami tutup," ucap Emil menambahkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya