Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu Diusulkan Berstatus Internasional Demi Ekspor Ikan

Pengembangan potensi perikanan Sulawesi Tengah yang besar untuk ekspor terus diupayakan di tengah berbagai kendala salah satunya dukungan trasportasi udara.

oleh Heri Susanto diperbarui 25 Okt 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2020, 21:00 WIB
Kadis Keluatan dan Perikanan Sulteng, Arif Ladjuba
Kadis Keluatan dan Perikanan Sulteng, Arif Ladjuba saat memberi keterangan kepada sejumlah jurnalis di kantornya, Rabu (21/10/2020). (Foto: Liputan6.com/ Heri Susanto).

Liputan6.com, Palu Pengembangan potensi perikanan Sulawesi Tengah yang besar untuk ekspor terus diupayakan di tengah berbagai kendala salah satunya dukungan transportasi udara.

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, pada tahun 2019 hasil produksi perikanan tangkap Sulteng sebesar 196.519,3 ton dan perikanan budidaya 964.509,4 ton. Potensi itu juga didukung dengan adanya lima wilayah pengelolaan perikanan (WPP). Walau begitu untuk tujuan ekspor komoditas tersebut menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulteng, Arif Ladjuba sejauh ini masih menemui banyak tantangan.

Salah satu kendala yang saat ini tengah menjadi fokus pemerintah daerah Sulawesi Tengah untuk mendukung kelancaran ekspor ikan ke luar negeri adalah berupaya meningkatkan status bandara domestik Mutiara Sis Aljufri Palu yang tengah diupayakan oleh pihak terkait.

Peningkatan status bandara bahkan menjadi salah satu usulan mayor projek Gubernur Sulteng kepada presiden.

“Ada usulan Gubernur Sulteng dalam rangka tindak lanjut 21 mayor projek ke presiden, salah stunya minta perubahan bandara domestik kita naik jadi bandara internasional untuk mendukung ekspor,” Kadis Kelautan dan Perikanan, Arif Ladjuba menjelaskan di kantornya, Rabu (21/10/2020).

Walau belum ditunjang dengan bandara internasional, dia bilang selama ini pihaknya tetap mengupayakan pengiriman ikan ke luar daerah tetap dilakukan. Yakni dengan cara connecting flight ke bandara internasional, meski membutuhkan waktu lebih lama.

Untuk mendukung usulan peningkatan status bandara tersebut Arif bilang, pihaknya bersama pihak terkait lainnya sudah melakukan ekspor perdana ikan hasil laut melalui Bandara Sis Aljufri Palu ke Jepang pada 9 Juni, 2020 lalu. Kata dia langkah itu adalah awal untuk pengembangan potensi laut Sulawesi Tengah.

“Dengan itu kami berupaya jadi embrio pelaksanaan ekspor komoditas perikanan dari bandara, embrio untuk mendukung usulan peningkatan status bandara demi kemudahan ekspor hasil laut,” Arif memungkasi.

Simak Video Pilihan Berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya