Belasan Rumah Rusak Akibat Gempa di Mamuju Tengah, Warga Diimbau Waspada Hoaks

Gempa bumi magnitudo 5,4 yang mengguncang Mamuju Tengah, Sulawesi Barat pada 28 Oktober 2020 mengakibatkan sejumlah kerusakan.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 28 Okt 2020, 14:31 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2020, 14:31 WIB
Dampak Gempa
Dampak gempa bumi magnitudo 5,4 di Desa Kuo, Mamuju Tengah (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Mamuju Tengah - Gempa Bumi magnitudo 5,4 yang mengguncang Mamuju Tengah, Sulawesi Barat pada 28 Oktober 2020 mengakibatkan sejumlah kerusakan. Seperti di Desa Kuo, Kecamatan Pengale 10 rumah dikabarkan rusak akbibat gempa yang terjadi dini hari itu.

Kepala Desa Kuo, Riyaman mengatakan, gempa bumi yang terjadi sekitar pukul 03.43 Wita itu mengakibatkan tujuh rumah warga rusak parah dan tiga lainnya rusak sedang. Tidak ada korban jiwa dalam bencan alam ini, karena warga masih sempat menyelamatkan diri.

"Sejumlah rumah warga dindingnya yang terbuat dari batu bata roboh, sedangkan lainnya mengalami retak dinding di berbagai tempat," kata Riyaman saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (28/10/2020).

"Saat ini warga sudah mulai melakukan pembersihan puing-puing rumah mereka," sambungnya.

Sedangkan, Plt Kepala BPBD Mamuju Tengah, Awaluddin mengatakan, selain di Desa Kuo, kerusakan sejumlah rumah juga terjadi di Desa Barakkang yang menjadi pusat gempa bumi. Enam rumah di dua dusun desa itu rusak parah akibat guncangan gempa.

"Kerusakan akibat gempa, pasti belum kami ketahui. Karena saat ini kami masih di lapangan mendata jumlah kerusakan dan kerugian akibat gempa," kata Awaluddin.

Awaluddin mengimbau, kepada warga Mamuju Tengah untuk tetap waspada dan jangan panik karena gempa bumi ini. Ia juga berpesan agar warga tidak mudah mempercayai berita hoaks yang tidak jelas sumbernya terkait gempa bumi ini.

"Tetap memperhatikan informasi dari pemerintah. Jangan mudah percaya informasi yang beredar di media sosial yang belum tentu kebenarannya," tutup Awaluddin.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya