Mengurai Penyebab Banjir Besar Kebumen

Kepala desa setempat dan pemerintah desa mengedukasi warga untuk menjaga tanggul agar tidak terjadi bencana alam berupa banjir

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2020, 03:30 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2020, 03:30 WIB
Sawah di Kebumen terendam banjir lebih dari sepekan. (Foto: Liputan6.com/Pusdalops PB Kebumen/Muhamad Ridlo)
Sawah di Kebumen terendam banjir lebih dari sepekan. (Foto: Liputan6.com/Pusdalops PB Kebumen/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Kebumen - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan bencana alam banjir di beberapa desa di Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, akibat tanggul sungai yang sengaja dilubangi untuk pengairan sawah para petani.

"Tadi ada temuan yang disampaikan Pak Lurah kenapa tanggulnya jebol karena di bawahnya dibolongi (dilubangi). Kenapa dilubangi? karena butuh air untuk pertanian, maka saya minta ini tidak boleh terjadi lagi. Ayo warga semuanya tolong dijaga tanggulnya," katanya saat meninjau tanggul jebol di Desa Madurejo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, Selasa, dikutip Antara.

Ganjar sempat terkejut saat mendengar laporan mengenai hal itu dari kepala desa setempat dan pemerintah desa mengedukasi warga untuk menjaga tanggul agar tidak terjadi bencana alam berupa banjir.

Terkait dengan penyebab warga yang nekat melubangi tanggul sungai karena membutuhkan air untuk mengairi sawah, Ganjar meminta ada solusi lain.

Kades setempat sudah mengusulkan agar pemerintah memberikan bantuan pompa air berkapasitas besar dan menilai sebagai solusi bagus, untuk mengantisipasi peristiwa serupa dan memicu banjir.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Penanganan Banjir Kebumen

"Tadi Pak Lurah mengusulkan pompa, maka Pak Bupati Kebumen tolong dibantu. Kalau tidak bisa, nanti kami juga ikut bantu, Kementerian Pertanian, CSR pasti bisa bantu, tapi ini tolong menjadi perhatian karena kalau itu dijaga, maka semuanya bisa aman," ujarnya.

Ganjar melihat secara keseluruhan penanganan banjir di Kebumen sudah baik dan ribuan pengungsi juga sudah pulang ke rumah masing-masing, sedangkan tanggul yang jebol di Desa Madurejo sepanjang 50 meter dan lebar 6 meter juga sudah ditangani oleh BBWS.

"Sekarang sudah ditangani, tanggul yang jebol juga sudah diperbaiki oleh BBWS dan saya minta dipercepat karena saat ini masih musim hujan," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, semua bantuan bencana alam di Jawa Tengah masih aman dan siap didistribusikan ke daerah-daerah yang dilanda bencana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya