Kelelahan, Seorang Polhut Meninggal Saat Survei Gajah Liar di Seblat

Seorang pohut dilaporkan meninggal dunia, saat bertugas melakukan pemantauan gajah di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Seblat.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Nov 2020, 01:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2020, 01:00 WIB
Kawasan TNKS di Jambi
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) merupakan kawasan paling banyak dihuni kawanan harimau di Sumatera. (Liputan6.com/B Santoso)

Liputan6.com, Bengkulu - Slamet Riyanto (49), anggota polisi kehutanan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, dilaporkan meninggal dunia, saat bertugas melakukan pemantauan gajah di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Seblat, Bengkulu Utara. Slamet dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (5/11/2020), diduga akibat kelelahan dan serangan vertigo

Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Donal Hutasoit, Jumat (6/11/2020) mengatakan, almarhum bersama tim sudah masuk ke kawasan hutan sejak 1 November 2020, untuk survei gajah liar sekaligus memasang GPS collar di Hutan Produksi Air Teramang.

Donal mengatakan, almarhum yang juga menjabat Kepala Resort Air Hitam KSDA Bengkulu tersebut tidak menunjukkan gejala sakit saat tim mulai melaksanakan tugas, yang diamanahkan Kepala BKSDA Bengkulu melalui surat nomor : PT.2328/K.10/TU/PEG/10/2020 tanggal 27 Oktober 2020.

Setelah tiga hari di dalam kawasan hutan, pada 4 November, tim mendapat informasi bahwa terjadi konflik gajah liar di Dusun Trans Lapindo Kabupaten Mukomuko, lalu tim bergerak menuju lokasi konflik gajah liar tersebut.

Dari hasil pengecekan tim, kata Donald, ditemukan jejak baru gajah liar lalu tim mengikuti jejak gajah liar tersebut menuju HP Air Rami sekaligus melakukan pembiusan dan rencana pemasangan GPS collar.

"Dalam perjalanan itulah almarhum mengeluh vertigo dan kecapekan padahal sebelumnya tidak pernah mengeluh sakit dan tidak ada gejala klinis sakit," katanya.

Saat beristirahat tersebut, almarhum tiba-tiba muntah dan berbaring, lalu anggota tim lainnya memberikan pertolongan pertama namun sekitar pukul 12.30 WIB ayah satu itu diindikasikan meninggal dunia.

Kemudian, atas kejadian itu seluruh kegiatan dihentikan dan tim fokus mengevakuasi almarhum ke puskesmas pembantu (pustu) terdekat di Desa Gajah Makmur, untuk memastikan kondisinya, namun dari bidan setempat diketahui almarhum telah meninggal dunia.

"Selanjutnya jenazah almarhum dibawa ke Puskesmas Putri Hijau untuk divisum setelah itu dibawa ke rumah duka di Desa Air Muring Kecamatan Putri Hijau dan sudah dimakamkan Jumat pagi tadi," katanya.

Slamet Riyanto lahir di Sleman, Jawa Tengah pada 25 Oktober 2020. Almarhum mulai bergabung sebagai honor polisi kehutanan pada 1994 lalu menjadi CPNS pada 1997, kemudian diangkat menjadi PNS pada 1998.

Pangkat terakhir almarhum Golongan III/B dan atas jasanya yang meninggal saat bertugas almarhum dianugerahi pangkat anumerta dengan golongan III/C.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya