LPS Ajak Masyarakat Tak Takut Berinvestasi di Masa Pandemi Covid-19

LPS ajak masyarakat tetap percaya pada bank untuk menjadi penyimpan dana di tengah pandemi Covid-19. Namun tentunya sesuai ketetapan yang berlalu, nasabah harus memilik dana Rp1 triliun dan dalam pembukuan bank tidak merugikan bank sejak 2005 Hingga September 2020

oleh Dewi Divianta diperbarui 06 Nov 2020, 19:30 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 19:30 WIB
LPS Ajak Masyarakat Tak Takut Investasi
LPS Ajak Masyarakat Tak Takut Investasi (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengajak masyarakat untuk tidak takut berinvestasi. Sekretaris LPS Muhammad Yusron menjelaskan penempatan dana masyarakat di perbankan tak perlu ditarik, karena perbankan masih menjadi tempat paling aman berinvestasi. Ia berharap masyarakat khususnya di Bali tetap tenang menghadapi isu terkait perbankan di tengah pandemi Covid-19.

“Kita harus tetap percaya pemerintah daerah dengan segala upaya yang dilakukan menunjukkan perbaikan. Semoga kondisi segera pulih dan LPS akan menjamin dana nasabah di bank,” kata Yusron dalam temu media secara virtual bertajuk “Peran Media Membantu Pemerintah Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional, Jumat  (6/11/2020).

Menurut Yusron, pihaknya menjamin dana nasabah di perbankan tetap aman. Semua bank yang beroperasi di wilayah Indonesia adalah peserta penjaminan LPS. Adapun pada saat ini asset LPS mencapai Rp138 triliun. 

Ia mengaku LPS bisa menjamin uang nasabah hingga Rp2 miliar. Namun, nasabah harus memiliki dana di bank sebanyak 3 triliun, tidak melebihin penjaminan LPS dan tidak memiliki catatan buruk di bank sejak 2005 hingga September 2020.  LPS telah membayar simpanan layak milik nasabah di Bali senilai Rp117,94 miliar terhadap 13.582 rekening. Namun, ada klaim yang tidak layak dibayarkan senilai Rp60,62 miliar terdiri dari 462 rekening.

LPS meminta media di Bali ikut berkontribusi terhadap beredarnya informasi di masyarakat, agar segala informasi positif tentang perbankan bisa diterima oleh pemilik dana demi menjaga stabilitas perekonomian di tengah pandemi Covid-19.

“Di saat kondisi masyarakat susah kita harus sampaikan berita-berita yang positif karena kalau negatif terus ya tidak akan merubah kondisi apapun. Bagaimana Indonesia bisa keluar dari resesi dan bagaimana industri jasa keuangan atau perbankan bisa menanggapi apa yang terdampak ini dengan baik,” ujar dia.

 

Peran Penting Media dalam Isu Perbankan

Sementara itu, hadir dalam media gathering tersebut Dirut PT BPR KAS Rio Christian dan dimoderatori oleh Kepala Perwakilan Bisnis Indonesia di Bali Feri Kristianto.

Dirut PT BPR KAS Rio Christian mengatakan kebujakan-kebijakan pemerintah yang dikeluarkan harus dikawal khususnya oleh media, Lantaran itu berimbas kepada pelaku industri khususnya di Bali.

“Kalau ada isu-isu berkaitan dengan lembaga keuangan yang tidak resmi tapi berusaha menghimpun dana masyarakat dengan iming-iming suku bunga yang tinggi, segera media bersuara jangan kalau kejadian baru bersuara jelas sudah telat,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Rio mengajak mengajak media untuk ikut berkontribusi mempromosikan UMKM sehingga membantu menggerakkan perekonomian daerah. “Tidak ada alasan nasabah untuk panik karena dana nasabah dijamin aman oleh LPS, asalkan sesuai dengan ketentuan yang telah disyaratkan,” ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya