Liputan6.com, Pangandaran - Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Jawa Barat mencatat, target inflasi dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Priangan Timur mulai kabupaten/kota Tasikmalaya hingga Pangandaran, relatif stabil menjelang akhir tahun.
Raihan ini cukup menggembirakan di bawah tekanan ekonomi global, termasuk catatan raihan angka inflasi wilayah Jawa Barat, serta nasional.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Darjana mengatakan, pertumbuhan inflasi di wilayah Priangan Timur berkisar di antara 3 persen, atau di bawah batas target inflasi Jawa Barat sebesar 3 persen plus minus 1, yang diamanatkan pemerintah.
"Kondisinya cukup rendah dan terkendali," ujar dia selepas rapat evaluasi dan koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se wilayah Priangan Timur, di Pangandaran, Selasa (10/11/2020).
Menurutnya, upaya pengendalian inflasi yang dilakukan seluruh daerah di wilayah Priangan Timur, cukup optimal dalam mengendalikan laju ekonomi masyarakat terutama di masa pandemi.
"Memang kondisi ini (pandemi, covid-19) cukup memberi dampak pada penurunan pendapatan masyarakat sehingga daya beli melemah," kata dia.
Kondisi itu akhirnya mempengaruhi permintaan barang dan daya beli masyarakat. Namun, dengan upaya pengendalian yang tepat, seperti penyediaan bahan pokok, hingga pupuk bersubsidi, akhirnya kekhawatiran melebarnya inflasi bisa dihindari.
"Kita terus pertahankan kerja sama antardaerah khususnya intra Priangan Timur, terutama bagaimana strategi meningkatkan daya beli," kata dia.
Adanya program stimulus bantuan sosial yang digulirkan pemerintah pusat, ujar dia, dinilai tepat dalam meningkatkan dan memacu daya beli warga, terutama selama pandemi berlangsung.
"Saya lihat untuk triwulan ketiga ini konsumsi masyarakat terus naik," kata dia.
Hal itu dikuatkan dengan data capaian daya beli masyarakat sejak Agustus lalu, terus menunjukkan tren positif sejak tiga bulan sebelumnya.
"Itu menandakan bahwa denyut perekonomian sudah mulai bergerak," ujar dia.