Liputan6.com, Pekanbaru - Sejumlah sekolah di Pekanbaru mulai belajar tatap muka setelah lama terhenti oleh pandemi Covid-19. Salah satunya Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 pada Senin (16/11/2020).
Sebelum memasuki perkarangan sekolah, para pelajar diwajibkan mencuci tangan, cek suhu tubuh dan wajib memakai masker. Saat belajar, antara meja satu dengan yang lain berjarak cukup jauh.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SPMN 3 Pekanbaru, Nurazmi, satu ruangan hanya diisi 20 pelajar. Ada 10 ruangan tersedia untuk menghindari kerumunan saat belajar saat pendemi Covid-19 di Riau.
"Belajar tidak setiap hari, satu pekan hanya tiga kali tatap muka," kata Nurazmi, Senin siang.
Dia menjelaskan, hari Senin merupakan gilirian kelas 9 untuk belajar, kemudian Rabu untuk kelas 8 dan Jumat untuk kelas 7. Dalam satu hari, pelajar mendapat waktu tatap muka selama 3 jam.
Nurazmi menyebut belajar tatap muka ini merupakan uji coba. Dia pun berharap kegiatan belajar tidak ada kendala sehingga bisa berlangsung hingga para pelajar menjalani ujian semester.
Dia juga tak menampik belajar tatap muka saat pendemi Covid-19 menimbulkan pro kontra. Tak sedikit orangtua menolak sehingga pihak sekolah menyiapkan surat pernyataan terkait hal ini.
"Bagi yang ingin belajar tatap muka harus membawa surat pernyataan dari orangtua, tak ada paksaan," ucap Nurazmi.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Sebagian Menolak
Sementara itu, penolakan belajar tatap muka dilakukan seorang wali murid, Ayu Apriani. Dia masih khawatir anaknya bersekolah saat pandemi Covid-19 sehingga takut terinfeksi Covid-19.
"Anak saya memiliki alergi dan mudah bersin, khawatir jika sekolah tatap muka dilakukan di kondisi seperti saat ini," ujar Ayu.
Ayu belum mengizinkan anaknya mengikuti sekolah secara tatap muka. Dia lebih memilih berlajar online karena pihak sekolah juga memberikan pilihan tidak memaksa.
"Di rumah sajalah dulu belajarnya," kata Ayu.
Sementara itu, juru bicara Satgas Covid-19 Riau dr Indra Yovi secara pribadi belum setuju mengenai belajar tatap muka ini. Dia menyebut sebagian besar daerah di Bumi Lancang Kuning, termasuk Pekanbaru, masih berada di zona oranye.
Yovi menyatakan, zona oranye masih terdapat risiko penyebaran Covid-19. Di sini lain, dia menyebut di Pekanbaru masih banyak terdapat pasien Covid-19 yang dirawat.
"Angka kasus di Pekanbaru masih tinggi, meskipun saat ini zona oranye. Secara pribadi (belajar tatap muka) ini belum masuk bagi saya," kata Indra.
Terlepas dari itu, Indra mempersilahkan bagi orangtua untuk memilih, apakah mengikuti proses belajar tatap muka atau secara online.
Advertisement