Kecemburuan Pasangan LGBT di Ogan Komering Ilir Berakhir Tragis

Hubungan sesama jenis antara dua perempuan di Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumsel berakhir tewasnya salah satu anggota keluarganya.

oleh Nefri Inge diperbarui 06 Jan 2021, 21:44 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2020, 03:00 WIB
Ilustrasi Foto LGBT atau GLBT (Lesbian Gay Biseksual dan Transgender). (iStockphoto)
Ilustrasi Foto LGBT atau GLBT (Lesbian Gay Biseksual dan Transgender). (iStockphoto)

Liputan6.com, Palembang - Kecemburuan yang mewarnai hubungan pasangan sesama jenis atau LGBT, IN (30) dan SN (30), berakhir tragis. Sepasang kekasih perempuan ini, tercatat sebagai warga Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan (Sumsel).

Kepala Desa Sungai Ceper Kaharno mengatakan, awalnya dia mendapatkan pengaduan dari IN, karena tidak terima dengan tudingan SN, jika dirinya telah berbuat mesum dengan seorang pria, pada hari Senin (23/11/2020).

“Laporan IN ke kita jika dia tidak senang telah dituduh SN, telah melakukan perbuatan mesum dengan laki-laki lain. Sehingga dia meminta untuk memediasi antarkeluarga, jika tidak ingin dibawa ke ranah hukum,” ucapnya, Selasa (24/11/2020).

Kaharno pun menjadi penengah komunikasi, antara kedua keluarga IN dan SN. Mereka sempat mengajukan beberapa lokasi untuk menggelar mediasi, namun tidak menemukan kesepakatan.

Akhirnya lokasi mediasi yang disepakati digelar di Masjid Nurul Iman di Desa Sungai Ceper Kecamatan Sungai Menang Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumsel.

Kedua keluarga IN dan SN pun yang hadir, di antaranya Kodir, ayah SN, TV, ayah IN dan beberapa anggota keluarga lainnya.

"Ada keributan yang terjadi saat mediasi, karena pihak keluarga dari SN hanya hadir tiga orang. Jadi ayah IN merasa tersinggung. TV merasa mediasi sia-sia, karena tidak ada keseriusan dari keluarga SN,” katanya.

Karena merasa kesal, TV pun ke luar masjid di Kabupaten Ogan Komering Ilir tersebut dan bertemu dengan Kodir yang sedang menelepon. Kodir sendiri menghubungi keluarganya, agar bisa datang ke mediasi tersebut sesuai permintaan TV.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Korban Tewas Seketika

Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Diduga tersulut emosi, TV langsung mengacungkan senjata api rakitan (senpira) ke arah kepala Kodir. Peluru dari senpira tersebut seketika langsung menembus ke kepala Kodir.

Tak ayal, Kodir langsung tersungkur ke tanah dan tewas seketika di samping masjid, pada hari Senin siang, sekitar pukul 11.30 WIB. Melihat korban bersimbah darah tak bernyawa, TV memilih melarikan diri.

"Suara tembakan itu membuat warga di dalam masjid berhamburan keluar, untuk melihat apa yang telah terjadi. Sedangkan pelaku langsung melarikan diri," katanya.

Kapolres Ogan Komering Ilir AKBP Alamsyah Pelupessy melalui Kasubbag Humas Polres Ogan Komering Ilir AKP Iryansyah membenarkan, insiden penembakan yang dilatarbelakangi persoalan kecemburuan pasangan LGBT ini.

Pelaku Melarikan Diri

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Diketahui, SN berprofesi sebagai bidan dan korban merupakan seorang petani. Sedangkan pelaku beraktivitas sehari-hari sebagai wiraswasta.

“Awalnya pelaku keluar dari masjid dan sempat pulang ke rumah. Tak berapa lama, pelaku kembali lagi sambil memaki-maki pihak keluarga korban,” katanya.

Tak lama kemudian, pelaku tiba-tiba menembak korban ke bagian kepala sebanyak satu kali. Pelaku lalu melarikan diri dan kembali menembak sebanyak satu kali ke udara.

Tembakan tersebut, ternyata tertembak ke kepala bagian samping kanan dan tembus hingga ke rongga kepala.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya