94 Guru di Gorontalo Terpapar Covid-19, Belajar Tatap Muka Ditunda?

Kasus COVID-19 di lingkungan tenaga pengajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Gorontalo terus bertambah

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 06 Des 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 06 Des 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi Swab Tes (Liputan6.com/Arfandi ibrahim)
Ilustrasi Swab Tes (Liputan6.com/Arfandi ibrahim)

Liputan6.com, Gorontalo - Kasus COVID-19 di lingkungan tenaga pengajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Gorontalo terus bertambah. Hingga Jumat, 4 Desember 2020,  tercatat ada sekitar 94 guru di Gorontalo terkonfirmasi terpapar COVID-19.

Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris Satgas COVID-19 Provinsi Gorontalo, Sumarwoto. Ia mengungkapkan, dari 94 guru yang terkonfirmasi ini, terbanyak adalah di Bone Bolango disusul Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo.

Selain itu, terkuaknya guru pengidap COVID-19 ini sejak Pemerintah Provinsi Gorontalo bersama Dinas Kesehatan, melakukan pemeriksaan swab tes secara massal di seluruh sekolah SMA di Gorontalo.

Berkat perawatan intensif dan isolasi terpusat yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi dan Badan Diklat Provinsi Gorontalo, akhirnya membuahkan hasil. Ada sekitar 42 orang guru terkonfirmasi COVID-19 dinyatakan sembuh.

“Meski melonjak, 42 orang guru sudah sembuh, saat ini total yang menjalani karantina terpusat tinggal 52 orang “ ujarnya. 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Penelusuran Kontak di Sekolah

Meski begitu, kata Sumarwoto, berdasarkan temuan tersebut, kini pihaknya terus melakukan tracing kontak di lingkungan sekolah. Sementara yang menjadi target gugus tugas adalah seluruh guru Honorer maupun ASN beserta keluarga guru yang terkonfirmasi positif.

"Kami mendeteksi sampai ke bawah, jika ada guru yang terkonfirmasi Covid-19, maka sampai keluarganya juga kami swab," tuturnya kepada Liputan6.com.

Ditanya soal rencana pembukaan kembali sekolah, menurut Sumarwoto, gerakan melakukan tracking guru ini sebagai persiapan pembukaan sekolah pada bulan januari 2021.

"Karena sekolah rencana mau dibuka, jadi kami pastikan semua guru steril dari Covid-19 maka kami lakukan swab. Ini perintah Gubernur untuk bagaimana melindungi siswa agar terhindar dari Corona," ia menandaskan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya