Beda Tipis Strategi Paslon Kepala Daerah Cilegon Tangani Covid-19 dan Perbaikan Ekonomi

Para pasangan calon (Paslon) calon kepala daerah (cakada) Kota Cilegon, mengaku sudah menyiapkan program untuk penanganan covid-19 beserta pemulihan ekonomi di tengah resesi saat ini.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 08 Des 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 08 Des 2020, 12:00 WIB
Hasil Pemeriksaan Kesehatan Bupati Cirebon Imron Usai Positif Covid-19
ilustrasi covid-19. copyright by diy13 (Shutterstock)

Liputan6.com, Cilegon - Para pasangan calon (Paslon) calon kepala daerah (cakada) Kota Cilegon, mengaku sudah menyiapkan program untuk penanganan covid-19 beserta pemulihan ekonomi di tengah resesi saat ini. Empat paslon cakada menyasar ekonomi kreatif dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sejak pandemi Covid-19 merasakan imbasnya.

1. Ali Mujahidin-Firman Mutakin

Jika terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon, Ali dan Firman akan meminta tenaga medis mendatangi permukiman untuk melakukan rapid test, kemudian dilanjutkan tes usap jika ada yang reaktif. Sementara untuk pemulihan ekonomi, paslon ini akan memberikan pelatihan dan menciptakan lokasi khusus untuk memasarkan produk UMKM warga.

"Kita punya tenaga medis yang cukup, di atur ritmenya, bisa mendatangi juga. Rapid test bukan sesuatu yang menakutkan, ditangani tim medis. Di Cilegon UMKM kan banyak, tinggal tempat kumpulnya kita siapkan. Jualan online kan bisa, sudah jadi budaya, itu kita tingkatkan. Budaya prokesnya yang diperkuat," kata Ali Mujahidin, di Kota Cilegon, Sabtu (5/12/2020).

2. Ratu Ati Marliati-Sokhidin

Fokus keduanya membuat peraturan daerah (perda) Kota Cilegon khusus menangani dampak Covid-19, termasuk pemeriksaan kesehatan dan pemulihan ekonomi bagi pelaku industri kreatif dan UMKM. Menurut Sokhidi, Calon Wakil Wali Kota Cilegon, jika ada payung hukum, maka arah penanganannya lebih jelas dan terkendali.

"Sekarang kan hanya Perwal. Kita enggak tahun kan covid ini sampai kapan. Semua yg akan kita laksanakan ada sandara hukumnya, termasuk membangkitkan ekonomi di tengah resesi. Terutama, ekonomi kreatif dan UMKM tidak hanya akan diberi modal, tetapi juga ada pendampingan untuk meningkatkan produknya," kata Sokhidin.

3. Iye Iman Rohiman-Awab

Pasangan Iye dan Awab akan mengajak dunia industri bersama pemerintah bergotong-royong membangkitkan ekonomi masyarakat yang terdampak Covid-19. Fokusnya di pedagang kecil dan UMKM, dengan membantu permodalan, pelatihan, dan pemasaran produk. Kemudian, untuk penangangan Covid-19, tenaga medis akan turun hingga ke lapisan bawah masyarakat untuk melakukan tes usap.

"Kita menggalakkan ekonomi kecil, UMKM. Sekali pun Cilegon ini adalah daerah potensi industri, kelihatannya itu masih jauh kita akomodir. Pemerintah harus terus turun ke bawah, kalau perlu swab. Jangan menunggu, ini kan menunggu. CSR itu kan ada, kita kembangkan CSR itu, sejahtera harus menciptakan ekonomi, masyarakat harus kita bina. Kue tradisional jika pasarnya bagus, itu bisa membantu," Iye Uman Rohiman mengatakan.

4. Helldy Agustian-Sanuji Pentamerta

Untuk penanganan Covid-19, keduanya akan fokus memperbaiki dan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai bagi tenaga medis. Karena, jika tenaga medis terpapar covid-19, maka penanganan Covid-19 bisa terganggu. Keselamatan dan kesehatan tenaga medis menjadi faktor utama dalam penanganan pasien Covid-19.

Kemudian, untuk pemulihan ekonomi di Cilegon, agar segera bangkit dari resesi, Helldy-Sanuji fokus ke pedagang kecil dan UMKM, seperti pembuatan bata, genteng, kerupuk, batik, makanan tradisional, hingga peternakan yang dikonsumsi masyarakat Kota Cilegon.

"APD itu sangat berfungsi terhadap tenaga medisnya. UMKM harus di dorong secara maksimal. Makanan itu pasti UMKM, produk lokal ditingkatkan, batik mulai tumbuh. Roti, kerupuk, genteng, selama ini saya lihat tidak ada sentuhan pemerintah. Rapat pemda itu pakai produk lokal, untuk men-support produk lokal," Helldy Agustian menegaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya