Vaksin Covid-19 Ditemukan, Begini Harapan Jemaah Haji Indonesia

Kemenag tengah memitigasi pelaksanaan ibadah haji bila pandemi Covid-19 belum berakhir

oleh Musthofa Aldo diperbarui 14 Des 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2020, 07:00 WIB
ibadah haji di tengah pandemi COVID-19
Sejumlah jemaah saling jaga jarak saat melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah di dalam Masjidil Haram saat melakukan rangkaian ibadah haji di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, Rabu (29/7/2020). Karena pandemi COVID-19, pemerintah Saudi hanya membolehkan sekitar 10.000 orang. (Saudi Media Ministry via AP)

Liputan6.com, Bangkalan - Penemuan vaksin covid 19 membesarkan harapan para jamaah calon haji bahwa tak akan ada pembatalan haji pada 2021.

Optimisme ini, tampak pada acara Jagong Masalah Haji dan Umrah (Jamarah) yang digelar Kementerian Agama di Aula Hotel Utami, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Hidayat, seorang peserta sosialisasi, mengatakan penemuan vaksin ditambah dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, semestinya telah cukup menjadi alasan bahwa penyebaran virus yang bermula dari Kota Wuhan China, antar manusia bisa diminimalisir.

"Kemenag dan Komisi VIII DPR, harus memperjuangkan jangan sampai haji ditiadakan lagi," kata dia.

Kepala Kemenag Sumenep Juhedi sependapat dengan usul ini. Menurut dia, penemuan vaksin covid 19 harus jadi penguat ketika Pemerintah Indonesia melalui Kemenag dan Komisi VIII melobi ikhwal ibadah haji.

"Semoga keberadaan vaksin Covid-19, bisa menjadi opsi dibukanya kembali ibadah haji tahun depan," dia berharap.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Mitigasi Dampak Pandemi Covid 19

Jamarah
Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR Menggelar acara jagong masalah haji dan umrah alias jamarah di Hotel Utami Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Soal vaksin, Anggota Komisi VIII DPR RI, Hasani Bin Zuber menilai masih jauh panggang dari api. Sebab, hingga kini vaksin Sinovac buatan China masih dalam tahap uji klinis oleh BPOM.

Yang pasti, kata Hasani, pemerintah telah menyiapkan tiga opsi yaitu skema bila semua calon jamaah sebanyak 221 ribu orang diberangkatkan, pembatasan kuota jika pandemi belum selesai dan vaksin belum ditemukan, serta pembatalan keberangkatan bila Saudi tidak memberi kuota.

"Kemenag tengah memitigasi tiga skema ini, termasuk dampaknya pada akomodasi, transportasi, konsumsi, kesehatan hingga Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih)," kata Politikus Partai Demokrat ini.

Menurut Hasani yang terpenting saat ini adalah semua pihak harus bahu membahu mencegah Penularan Covid-19 dengan disipilin menerapkan protokol kesehatan meski vaksin telah ditemukan.

Jika Indonesia bisa menekan semaksimal mungkin penyebaran virus yang menyerang sistem pernapasan itu, Hasani yakin akan membuat kerajaan Arab Saudi mengizinkan warga Indonesia menunaikan ibadah haji.

"Meski vaksin ditemukan, disiplin menerapkan protokol kesehatan adalah vaksin yang efektif mencegah penularan antarmanusia," ungkap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya