Dua Bocah Tenggelam dalam Septic Tank Perumahan di Tenayan Raya

Dua bocah tenggelam di septic tank sebuah perumahan di Kecamatan Tenayan Raya, satu di antaranya meninggal dunia.

oleh M Syukur diperbarui 23 Des 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 23 Des 2020, 13:00 WIB
Personel Polsek Tenayan Raya, Pekanbaru, memasang garis polisi di septictank tempat dua bocah tenggelam.
Personel Polsek Tenayan Raya, Pekanbaru, memasang garis polisi di septictank tempat dua bocah tenggelam. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Warga Jalan Simpang Jengkol, Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Riau, dikejutkan dengan insiden dua bocah tenggelam di septic tank. Satu di antaranya, meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di salah satu rumah sakit Pekanbaru.

Informasi dirangkum, dua bocah tenggelam yang keduanya kakak beradik ini bernama Arsyad dan Arsy. Septic tank itu berada di Perumahan Nuansa Kulim Indah yang belum selesai dibangun oleh developer PT Putra Anas Jaya.

Kapolsek Tenayan Raya Ajun Komisaris Manapar Situmeang menyebut insiden bocah tenggelam ini terjadi pada Senin petang, 21 Desember 2020. Saat itu, ada lima anak bermain di perumahan dan melihat septic tank terbuka.

Beberapa hari sebelum kejadian, septic tank itu tidak terisi air. Namun, pada Minggu malam, 20 Desember 2020, turun hujan di sekitar lokasi.

"Akibatnya septic tank itu terisi air hingga ke permukaan tanah," kata Manapar.

Melihat air itu, lima bocah tadi bermain di sana. Selanjutnya, bocah Arsyad mencoba masuk lalu tenggelam dan meminta tolong kepada teman serta adiknya Arsy.

"Adiknya menolong dan masuk juga ke air itu, beberapa menit kemudian baru terlihat warga," sebut Manapar.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan berikut ini:

Developer Harus Tanggung Jawab

Warga langsung menarik keduanya dari septic tank. Arsy dikeluarkan lebih dahulu karena berada di atas badan kakaknya, Arsyad. Saat itu, Arsyad sudah pingsan.

Kedua bocah itu dibawa ke klinik terdekat, kemudian dirujuk ke dua rumah sakit berbeda. Arsyad ke Rumah Sakit Aulia Panam tapi akhirnya meninggal dunia pukul 08.00 WIB.

"Sementara Arsy di Rumah Sakit Syafira, masih perawatan," kata Manapar.

Manapar menyatakan septic tank itu berada di perumahan yang masih dibangun. Developernya hingga kini tidak bisa dihubungi polisi untuk diminta pertanggungjawaban.

"Iya, (developer) bisa kena kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dunia," tegas Kapolsek.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya