Gunung Sinabung Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 500 Meter, PVMBG Perbarui Jalur Penerbangan

Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 2.960 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau 500 meter di atas puncak Gunung Api Sinabung.

oleh Arie Nugraha diperbarui 29 Des 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2020, 11:00 WIB
Minggu Pagi, Gunung Sinabung Erupsi Lagi
Gunung Sinabung mengeluarkan erupsi asap tebal ke udara di Karo, Sumatera Utara, Minggu, (23/8/2020). Untuk kesekian kalinnya Gunung Sinabung kembali erupsi dengan menyemburkan abu vulkanis ke udara hingga radius 2 kilometer. (ANTO SEMBIRING / AFP)

Liputan6.com, Bandung - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM kembali menerbitkan keselamatan jalur penerbangan, akibat aktivitas vulkanik (VONA) yang ditimbulkan Gunung Sinabung di Sumatera Utara.

Menurut Kepala PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Kasbani, kemarin abu vulkanik teramati dengan ketinggian 2.960 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau 500 meter di atas puncak Gunung Api Sinabung.

"VONA terakhir terkirim kode warna oranye terbit pada tanggal 28 Desember 2020, pukul 17.51 WIB," ujar Kasbani di Bandung, Selasa (29/12/2020).

VONA oranye sebelumnya diterbitkan PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM pada tanggal 25 November 2018, pukul 13.32 Wita. Pada saat itu abu vulkanik teramati dengan ketinggian 2.284 mdpl atau sekitar 500 meter di atas puncak.

Kasbani meminta masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di seluruh desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 Kilometer dari puncak Gunung Sinabung. Hal itu berlaku pula untuk radius sektoral 5 Kilometer untuk sektor selatan-timur, dan 4 Kilometer untuk sektor timur-utara.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik," kata Kasbani.

Selain itu masyarakat juga dihimbau untuk mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. Bagi masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Api Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Melalui rekaman seismograf pada 28 Desember 2020 tercatat Gunung Api Sinabung mengeluarkan dua kali gempa erupsi atau letusan, 96 kali gempa guguran, 10 kali gempa hembusan, 22 kali gempa low frequency, dua kali gempa hybrid atau fase banyak dan sekali gempa tektonik lokal serta sekali gempa tektonik jauh.

"Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 50-300 meter dari puncak. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur, tenggara, selatan, dan barat," terang Kasbani.

PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM menyatakan tingkat aktivitas diturunkan menjadi Level III (Siaga) sejak tanggal 20 Mei 2019 pukul 10.00 WIB. Gunung Sinabung berketinggian 2.460 m dpl mengalami erupsi sejak tahun 2013. Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 13 Desember 2020 dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati. 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya