Kasus Covid-19 Makin Mengkhawatirkan, Disdik Palu Tunda Belajar Tatap Muka di Sekolah

Dinas Pendidikan Kota Palu menunda rencana pembelajaran tatap muka di sekolah, mengingat kasus Covid-19 di wilayah itu belum terendali.

oleh Heri Susanto diperbarui 30 Des 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 30 Des 2020, 08:00 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu, Ansyar Sutiadi
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu, Ansyar Sutiadi saat memberi penjelasan tentang penundaan belajar di sekolah, Selasa (29/12/2020). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).

Liputan6.com, Palu - Dinas Pendidikan Kota Palu menunda rencana pembelajaran tatap muka di sekolah, mengingat kasus Covid-19 di wilayah itu belum terendali. Awalnya Disdik Palu berencana bakal membuka kembali pembelajaran tatap muka di sekolah mulai Januari 2021.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu, Ansyar Sutiadi mengungkapkan, penundaan itu dilakukan setelah berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan Kota Palu dan Satgas Covid-19. Penyebaran virus tersebut yang telah melalui transmisi lokal kata dia membuat pihak sekolah tidak mau mengambil risiko yang berpotensi memperburuk penyebaran wabah.

Sebelumnya berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri yang terbit pada Agustus, 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi, pihak Dinas Pendidikan Kota Palu menurut ansyar sudah meminta sekolah tingkat SD dan SMP mengajukan permohonan belajar tatap muka jika telah siap dengan protokol kesehatan.

"Sampai sekarang belum ada satupun sekolah yang menyatakan siap dan mengajukan permohonan ke kami. Situasi sekarang membuat sekolah tidak mau ambil risiko," ungkap Ansyar, Selasa (29/12/2020).

Ansyar juga mengakui hingga Desember, 2020 ini sudah ada puluhan guru yang terpapar virus tersebut yang membuat pilihan menunda belajar tatap muka dirasa tepat demi keselamatan bersama. Penutupan sekolah selama pandemi sudah berlangsung sejak 17 Maret, 2020.

Data Pusdatina Covid-19 Sulteng sendiri menunjukkan, Kota Palu hingga 28 Desember 2020, menjadi daerah dengan temuan kasus terbanyak se-Sulawesi Tengah, yakni 941 kasus. 510 pasien sudah sembuh dan 42 pasien meninggal dunia. Jumlah pasien yang terus bertambah juga membuat dua rumah sakit, Anutapura Palu dan Madani, kerap mengalami kekurangan ruangan.

"Kami akan melihat situasi pandemi ini dulu termasuk kesiapan pihak sekolah, warga sekolah, dan orang tua peserta didik sebelum belajar tatap muka dilakukan kembali," katanya menambahkan.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya