Liputan6.com, Majene - Rencana pembukaan kembali sekolah dengan metode belajar tatap muka pada awal Januari 2021 menjadi perhatian serius Pemkab Majene, Sulawesi Barat. Hingga saat ini, kapan belajar tatap muka dilaksanakan belum juga diputuskan oleh pemerintah di 'Bumi Assamalewuang' (julukan Mejene) itu.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Majene, Iskandar mengatakan, berdasar pada kalender pendidikan, belajar tatap muka dimulai pada 4 Januari 2021. Namun, di Majene, metode itu tidak langsung diterapkan ke sekolah-sekolah, mereka terlebih dahulu akan melakukan simulasi.
"Tanggal 4 sampai 5 Januari itu, kita lakukan penyemprotan disinfektan ke sekolah. Pada 6 Januari direncanakan simulasi terkait mekanisme belajar tatap muka dengan sistem virtual," kata Iskandar saat rapat koordinasi di Kantor Bupati Majene, Selasa (29/12/2020).
Advertisement
Baca Juga
Iskandar menambahkan, simulasi metode belajar tatap muka di tengah pendemi Covid-19 itu akan dipusatkan di satu sekolah saja. Dari hasil simulasi itu akan dibawa oleh pihaknya sebagai bahan laporan ke Satgas Penanganan Covid-19 Majene.
"Dari simulasi itu, kita akan tahu bagaimana seharusnya penerapan belajar tatap muka, serta segala macam kebutuhan dan kendala yang dihadapi kelak," ujar Iskandar.
Sedangkan, Kepala Dinas Kesehatan Majene, Rakhmat Malik mengatakan, sebelum melaksanakan belajar tatap muka langsung, perkembangan Covid-19 harus menjadi pertimbangan penting. Selama bulan Desember ini, Majene mengalami peningkatan kasus terkonfirmasi yang cukup signifikan.
"Selain patuh kepada protokol kesehatan, perlu juga inovasi dalam belajar tatap muka. Misalnya, jumlah dalam kelas hanya setengah dari jumlah murid untuk menghindari adanya kluster baru," kata Rakhmat.
Plt Bupati Majene, Lukman Nurman menurutkan, dalam waktu dekat ini akan diadakan rapat dengan semua instansi terkait guna membahas pelaksanaan belajar tatap muka. Ia ingin belajar tatap muka tetap dilaksanakan sesuai dengan kalender pendidikan.
"Keputusan pembukaan sekolah dengan metode belajar tatap muka harus segera diputuskan. Forkopimda, DPRD, Satgas dan perwakilan sekolah harus duduk bersama mengambil keputusan," tutup Lukman.
Jumlah kasus Covid-19 di Majene hingga 29 Desember 2020 mencapai 155 kasus. Sebanyak 14 kasus menjalani perawatan, 11 kasus isolasi mandiri, 126 kasus dinyatakan sembuh dan 4 kasus meninggal dunia.