Vaksinasi Sinovac di Sumsel, Gubernur Herman Deru : Tidak Ada Alasan Tak Mau Divaksin

Gubernur Sumsel menegaskan bahwa tidak ada alasan apapun untuk tak mau divaksin Sinovac untuk mencegah penularan Covid-19.

oleh Nefri Inge diperbarui 08 Jan 2021, 10:39 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2021, 15:00 WIB
FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Vaksin COVID-19 Sinovac Biotech Ltd ditampilkan dalam konferensi pers di Beijing, China, 24 September 2020. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac telah sampai di Indonesia, sementara 1,8 juta dosis lagi akan menyusul kemudian. (WANG ZHAO/AFP)

Liputan6.com, Palembang - Vaksin Sinovac didistribusikan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Untuk tahap awal, vaksin Covid-19 tersebut akan divaksinasi ke para tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga pendukung seperti TNI-Polri. Serta diberikan kepada para kepala daerah, mulai dari para gubernur, bupati, wali kota (wako) di Sumsel.

Vaksin yang dipercaya sebagai antisipasi wabah Covid-19 tersebut, turut didukung penuh oleh Gubernur Sumsel Herman Deru.

Namun dia menegaskan, jika tidak ada alasan bagi siapa pun untuk menolak dilakukan vaksinasi.

“Yang harus diingat adalah, vaksinasi ini wajib untuk masyarakat. Jadi tidak ada alasan untuk tidak mau divaksin. Namun saat ini tetap melihat skala prioritas sasaran dan skala prioritas ketersediaan,” ucap Gubernur Sumsel, Kamis (7/1/2021).

Vaksinasi diawali dengan pemberian vaksin kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada tanggal 13 Januari 2021 mendatang.

Ia menjelaskan, kewajiban vaksinasi tersebut berdasarkan Undang-Undang (UU) RI Nomor 4 Tahun 1984, tentang wabah penyakit menular.

UU tersebut bertujuan untuk mewujudkan tingkat kesehatan yang setinggi-tingginya, bagi rakyat Indonesia yang merupakan salah satu bagian dari tujuan pembangunan nasional.

“Perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, dan lalu lintas internasional, serta perubahan lingkungan hidup dapat mempengaruhi perubahan pola penyakit,” ungkapnya.

“Termasuk pola penyakit yang dapat menimbulkan wabah dan membahayakan kesehatan masyarakat serta dapat menghambat pelaksanaan pembangunan nasional,” ungkap Gubernur Sumsel.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Tunggu Rekomendasi

Vaksin COVID-19 tiba di Indonesia
Pekerja memindahkan kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (31/12/2020). Setelah mendarat di Indonesia, 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac akan langsung dikirim ke PT Bio Farma (Persero) di Bandung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel siap untuk melakukan vaksin kepada masyarakat.

Ada sekitar 30.000 vaksin yang telah tiba di Sumsel. Namun vaksinasi ini masih menunggu dua rekomendasi lagi, yakti dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan BPOM.

“Semua sudah siap. Dikirimnya vaksin ini ke Sumsel karena kita telah menyatakan kesiapan. Termasuk kesiapan gudang vaksin di Kabupaten dan Kota,” katanya.

 

Peningkatan Penanganan Kesehatan

Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)
Sampel vaksin COVID-19 nonaktif di Sinovac Biotech Ltd. Beijing, China. (Xinhua/Zhang Yuwei)

Berbarengan dengan vaksinasi tersebut, Pemprov Sumsel juga akan mengeakselerasi tiga aspek lainnya. Yaitu peningkatan penanganan kesehatan, masalah sosial dan pemulihan ekonomi.

“Percepatan belanja juga kita lakukan. Sebab berdasarkan instruksi Presiden, mulailah lakukan lelang sejak APBD disetujui, jangan banyak pertimbangan,” ucapnya.

Pemprov Sumsel sudah lakukan lelang secara bertahap. Termasuk juga soal distribusi bantuan sosial (bansos) tunai, untuk masyarakat juga sudah dilakukan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya