Kronologi Penangkapan 20 Terduga Teroris di Sulawesi Selatan

Operasi penangkapan teroris yang dilakukan oleh Densus 88 ini dilakukan disejumlah tempat berbeda di Sulawesi Selatan.

oleh Fauzan diperbarui 07 Jan 2021, 18:02 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2021, 15:00 WIB
Barang bukti para terduga teroris yang ditangkap di Sulsel (Liputan6.com/Fauzan)
Barang bukti para terduga teroris yang ditangkap di Sulsel (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Operasi penangkapan 20 terduga teroris di Sulawesi Selatan pada Rabu (6/1/2021) oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror sempat diwarnai insiden baku tembak. Operasi penangkapan itu dilakukan disejumlah lokasi berbeda. 

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, lokasi pertama berada di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, paea Rabu (6/1/2021) sekitar pukul 04.00 Wita. Disana, Densus 88 Antiteror menangkap sembilan terduga teroris. 

"Lokasi pertama itu ada di Kabupaten Gowa," kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam kepada wartawan, Kamis (7/1/2021). 

Densus 88 Antiteror kemudian melanjutkan operasi penangkapan terduga teroris di Jalan Boulevard, Cluster Biru, kompleks perumahan Villa Mutiara Biru, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Bhiringkanaya, Kota Makassar. Disana, tim gabungan berhasil mengamankan 10 terduga teroris. 

Dalam operasi penangkapan yang berlangsung sekitar pukul 06.00 Wita itu, para terduga teroris sempat melakukan perlawanan. Akibatnya dua terduga teroris yakni MR dan AS ditembak mati dan satu terduga teroris lainnya berinisial IW menderita luka tembak. 

"Dilakukan tindakan tegas terukur terhadap MR dan AS karena melawan dengan senjata tajam jenis parang dan senapan angin jenis PCP. Ada satu lagi masih dirawat karena menderita luka tembak," jelas Merdisyam. 

Tidak berhenti sampai disitu, Densus 88 Antiteror kemudian melanjutkan perburuannya hingga ke Dusun Taulo, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang. Disana, Densus 88 Antiteror berhasil mengamankan seorang terduga teroris berinisial RT alias AJ tanpa perlawanan. 

"Di Enrekang itu yang terakhir sehingga jumlahnya 20 orang," ucap Merdisyam. 

Dari rangkaian pengungkapan itu, Densus 88 Antiteror berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya sejumlah senapan angin jenis PCP, busur panah, bahan peledak, senjata tajam, buku-buku yang berkaitan dengan terorisme dan sejumlah pakaian. 

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya