Cerita Unik Kapolres Gunungkidul, Tensi Darah Naik Turun Saat Ingin Disuntik Vaksin

Kapolres Gunungkidul AKBP Agus Setyawan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 di Gunungkidul.

oleh Hendro diperbarui 30 Jan 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Gunungkidul - Ada cerita unik saat Kapolres Gunungkidul AKBP Agus Setyawan ingin disuntik vaksin Covid-19. Tensi darahnya dinyatakan tinggi sehingga tidak diperbolehkan suntik vaksin. Menunggu 15 menit, usai diperiksa kesehatan, tensi darahnya masih juga tinggi. Menunggu beberapa saat kemudian, tensi darahnya masih juga tinggi dari hasil pemeriksaan, padahal dirinya mengtaku tak memiliki riwayat darah tinggi.

"Syaratnya harus makismal memiliki tekanan 140/90, padahal saya sama sekali tidak ada riwayat darah tinggi," kata Agus.

Sedikit kesal dengan hasil pemeriksaan kesehatan itu, Agus lantas meminta Tim Dokpol Polres Gunungkidul untuk datang ditempat vaksinasi. Baru setelah beberapa saat tim dokpol Polres Gunungkidul datang, Agus dicek tensi kembali. Tensinya pun mendadak normal, yakni 126/70.

"Akhirnya saya divaksin dosis satu, rasanya hanya sama saat divaksin pas kecil, sama sekali tidak berasa apapun," katanya.

Agus membeberkan cerita di balik kesiapan dirinya mendapatkan vaksin. Meskipun usia sudah berkepala empat, dirinya mengakui masih ada rasa gugup. Terlebih, dirinya merupakan orang pertama yang akan disuntik vaksin di Kabupaten Gunungkidul.

"Sama seperti waktu kecil dulu, gugup dikit. Tapi prinsipnya saya siap," kata Agus mantap.

Senada dengan AKBP Agus, Sekda Gunungkidul, Drajad Ruswandono juga demikian. Pada awal ditensi, tekanan darahnya cukup tinggi yakni 180/90. Baru pada tensi kedua ia sudah mulai tenang karena tekanannya normal kembali.

"Ini sudah menunggu 30 menit, ternyata tidak ada efek apapun. Hanya terasa lapar, tapi setelah ini saya tetap akan mematuhi protokol kesehatan," kata Drajad.

Terkait dengan yang dialami Agus, Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistyowati menjelaskan, kondisi badan harus benar-benar fit sebelum menerima vaksin. Sebab vaksin adalah virus yang sudah dilemahkan, lalu diinjeksikan ke dalam tubuh.

Itu sebabnya, pemeriksaan sebelum menerima vaksin wajib dilakukan. Selain pemeriksaan fisik, calon penerima akan ditanyai bagaimana riwayat kesehatannya.

"Seperti apakah ada alergi atau tidak, sampai seperti apa riwayat sakit yang pernah diderita," jelas Heru.

Selain agus juga Komandan Kodim 0730 Gunungkidul Letkol Inf Noppy Laksana Armyanto jadi tokoh perdana yang menerima vaksin Sinovac. Tampak percaya diri, ia menyingsingkan baju bagian lengannya untuk menerima suntikan.

Ia mengatakan tidak merasakan efek samping apapun setelah disuntik dosis pertama. Kini, ia tinggal menunggu suntikan kedua di 14 hari mendatang.

"Ya (disuntik) tidak sakit, nggak terasa apa-apa. Jadi tidak perlu takut," kata Noppy.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya