Waspada Lubang-Lubang Berbahaya di Jalur Pantura Kudus-Pati-Rembang

Selain menjadi jalur sibuk, kata dia, Jalan Pantura juga menjadi jalur muatan berat yang menyebabkan jalan menjadi cepat rusak, apalagi pada saat intensitas curah hujan tinggi

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Feb 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2021, 14:00 WIB
pantura-rusak-140131b.jpg
Ilustrasi - Jalur Pantura Rusak

Liputan6.com, Kudus - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berharap Jalur Pantura Timur yang menjadi kewenangan pemerintah pusat segera diperbaiki karena sudah beberapa tahun terakhir belum tersentuh program perbaikan.

"Kami mencatat memang sudah lama belum tersentuh program penanganan dari pusat. Padahal Jalur Pantura menjadi jalur penting bagi perekonomian," kata Bupati Pati Haryanto di Pati, Kamis, dikutip Antara.

Selain menjadi jalur sibuk, kata dia, Jalan Pantura juga menjadi jalur muatan berat yang menyebabkan jalan menjadi cepat rusak, apalagi pada saat intensitas curah hujan tinggi. Kondisi itu menyebabkan tersendatnya para pengguna jalan.

Meskipun saat ini sudah ada jalur tol di wilayah selatan, kata dia, bukan berarti masalah terselesaikan. Tentunya masih dibutuhkan jalur transportasi ekonomi yang menghubungkan Jawa Timur, Jawa Tengah, sampai Jakarta.

Saat mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jateng tahun 2021 secara daring, kata Haryanto, Pemkab Pati sudah meminta bantuan kepada Gubernur Jateng untuk mengusulkan kepada pemerintah pusat agar Jalur Pantura segera diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Luapan Sungai Juwana

pantura-rusak-130628b.jpg
Ilustrasi - Jalur Pantura Rusak

Selain permasalahan Jalan Pantura, Pemkab Pati juga meminta penanganan banjir akibat luapan air Sungai Juwana melalui normalisasi Sungai Juwana. Apalagi, Sungai Juwana merupakan pembuangan dari 26 anak sungai.

"Satu-satunya cara untuk mengatasi permasalahan banjir di Kabupaten Pati dengan normalisasi Sungai Juwana yang merupakan kewenangan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) secara tuntas," ujarnya.

Terlebih lagi, kata dia, sudah ada Detail Engineering Design (DED)-nya, sehingga diharapkan untuk segera dipergunakan menuntaskan normalisasi sungai yang panjangnya 60 kilometer tersebut.

Berdasarkan pantauan kemarin (11/2), sepanjang Jalan Kudus-Pati-Rembang, banyak dijumpai jalan berlubang dengan berbagai ukuran. Bagi pengendara roda dua patut berhati-hati karena sulit menghindari jalan berlubang sehingga satu-satunya jalan untuk menghindari kecelakaan dengan tidak memacu kendaraan mereladengan kecepatan tinggi.

Sejumlah truk besar yang melintas juga berebut menghindari jalan berlubang sehingga sangat membahayakan bagi pengguna jalan lainnya, terutama pengendara roda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya