Liputan6.com, Gorontalo - Hujan yang mengguyur Provinsi Gorontalo dan sekitarnya membuat wilayah Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Kecamatan Tomilito diterjang banjir bandang. Sedikitnya ada 175 rumah warga yang teredam.
Informasi yang dirangkum Liputan6.com, ratusan rumah warga yang terendam banjir diantaranya di Desa Milango, Leayo, dan Bubode. Banjir cukup parah terjadi di Desa Milango. Ketinggian air berkisar 60 centimeter hingga 1 meter.
Banjir bandang ini  terjadi akibat meluapnya beberapa aliran sungai yang melintasi Kecamatan Tomilito. Warga yang rumahnya terendam banjir langsung mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Advertisement
"Laporan yang kami terima ada sekitar 175 rumah yang terdampak dengan jumlah kepala keluarga 195 atau 699 jiwa," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo, Royke Nusi.
"Tim gabungan TNI, Polri dan Basarnas sudah berada di beberapa titik lokasi yang berbeda untuk melakukan evakuasi korban," ujarnya.
Baca Juga
Semenara Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, I Made Junetra melalui Koordinator pos Basarnas Gorontalo utara, Risky Hasan mengatakan,
"Puluhan personel basarnas dengan menggunakan perahu karet sudah kami kerahkan untuk mengevakuasi warga yang terjebak," kata
"Warga dievakuasi ke tempat lebih aman atau lebih tinggi," kata Riski.
Riski mengatakan, selain dievakuasi basarnas, ada juga warga yang sudah mengevakuasi sendiri. Untung saja hingga kini belum ada laporan korban jiwa atas peristiwa ini.
Sementara Jikran Wano, salah satu warga Kecamatan Tomilito yang menjadi korban banjir bandang itu mengaku, bahwa terjangan air juga menghantam rumahnya. Meski tak ada korban jiwa, namun warga mengaku mengalami kerugian materil.
"Sebagian dari kami ada yang sudah kembali membersihkan rumah dari material lumpur. Dengan kejadian ini kami banyak mengalami kerugian. Banyak ternak kami yang hanyut dan tanaman semuanya gagal panen," ujarnya.