Solo - Gibran-Teguh resmi menjabat Wali Kota dan Wakil Wali Kota atau Wawali Solo setelah dilantik pada Jumat (26/2/2021). Keduanya merupakan perpaduan yang saling melengkapi.
Teguh Prakosa merupakan politikus senior sarat pengalaman di Kota Bengawan. Teguh sudah tiga periode menjadi anggota DPRD Solo dari PDIP. Ia maju sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I Solo yang meliputi Kecamatan Pasar Kliwon dan Serengan.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip Solopos.com, Kiprah Teguh sepuluh tahun terakhir tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab ia pernah menjabat Ketua DPRD Solo periode 2014-2019. Jika dibandingkan dengan sang Wali Kota, Gibran Rakabuming Raka, pengalaman politik Teguh jauh lebih banyak.
Namun di antara Gibran-Teguh, sang Wali Kota Solo mempunyai keunggulan lain. Salah satunya kesuksesannya sebagai pengusaha bidang kuliner yang mengantarkan Gibran sebagai pemuda dengan harta kekayaan cukup besar, jauh lebih besar ketimbang Teguh.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun lalu diketahui Gibran memiliki harta hingga Rp21.152.810.130. Angka itu jauh dibandingkan dengan kekayaan Teguh yang hanya Rp1.231.150.999.
Bila dihitung, besaran kekayaan Teguh hanya 5,82 persennya dari kekayaan Gibran. Bahkan kekayaan Teguh tidak terpaut jauh dengan nilai utang sang Wali Kota yang senilai Rp895.586.004. Bisa dibilang, harta kekayaan Teguh dengan Gibran sangat njomplang.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
PR Membangun Solo
Berdasarkan LHKPN KPK diketahui kekayaan Teguh meliputi tanah dan bangunan seluas 207 meter persegi dan bangunan 18 meter persegi di Wonogiri senilai Rp800 juta. Ada juga harta alat transportasi dan mesin berupa mobil dan motor senilai Rp302,5 juta.
Mobil itu berupa Honda HRV tahun 2016 senilai Rp300 juta dan sepeda motor Suzuki JT 185 tahun 1976 senilai Rp2,5 juta. Selain itu ada kas dan setara kas Rp8.650.999 dan harta lainnya Rp120 juta. Sedangkan harta bergerak dan surat berharga Teguh tidak punya.
Suami dari Serlly Yusnita itu juga dilaporkan tidak mempunyai utang sepeser pun. Walau berbeda kemampuan finansial dan pengalaman politik, banyak pihak berharap duet Gibran-Teguh mampu membawa Kota Solo semakin maju dan berkembang.
Terutama di tengah masa pandemi Covid-19 yang telah memukul banyak sektor kehidupan masyarakat Solo. Gibran-Teguh juga dituntut untuk bisa bersinerji dan menciptakan hubungan yang guyub rukun seperti duet FX Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo.
Selama kepemimpinan Rudy-Purnomo bisa dibilang situasi dan kondisi Solo relatif aman, nyaman, dan kondusif. Mereka sukses membangun sinergitas dalam membangun Solo, sehingga sederet capaian prestasi positif berhasil ditorehkan dengan manis.
Dapatkan berita menarik Solopos.com lainnya, di sini:
Advertisement