Mutasi Virus Corona B117 Ditemukan di Karawang, Pasien Punya Riwayat Perjalanan ke Luar Negeri

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan mutasi virus Corona B117 ditemukan di Karawang.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 03 Mar 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 14:00 WIB
Ridwan Kam
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan kepada pers usai mendapatkan suntik vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan mutasi virus Corona B117 ditemukan di Karawang. Varian yang pertama kali ditemukan di Inggris itu terdeteksi pada dua orang yang sempat melakukan perjalanan dari luar negeri.

"Virus varian UK 117 terdeteksi ada di Karawang dari warga Karawang yang bepergian dengan pesawat Qatar Airways. Sesuai prosedur mendarat kemudian diisolasi 10 hari sudah dilaksanakan. Namun ternyata isolasi 10 hari sudah tetapi virusnya tidak mau hilang," ujarnya dalam jumpa pers di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (3/3/2021).

Pria yang akrab disapa Emil ini menyatakan pihaknya sudah menginstruksikan agar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 untuk melakukan pelacakan erat kontak kedua pasien dan melakukan testing.

"Tim sedang melacak dan mengisolasi tambahan untuk pasien. Tracing dan tracking lagi dilakukan terhadap kontak erat," ujarnya.

Adapun kedua pasien tersebut sudah negatif hasil tes PCR. Namun, untuk memastikan keduanya tidak menularkan, pihak dinas kesehatan setempat memperpanjang waktu isolasi mandiri.

"Per hari ini dua pasien itu sudah negatif. Tapi kita akan tes berkali-kali untuk memastikan tidak ada yang merugikan. Keduanya masih isolasi di rumah," ungkap Emil.

Ia pun meminta kepala daerah dan aparat kewilayahan di Karawang untuk bergerak cepat mengatasi temuan mutasi virus Corona B117. Jangan sampai penyebaran terjadi secara meluas.

"Saya titip kepada Bupati Karawang, kepada Dandim, Kapolres dan seluruh jajaran jangan sampai kecolongan membesar sampai akhirnya kita tidak bisa mengendalikan. Mumpung masih kecil bisa segera kita deteksi. Kita tahu kalau sudah telat harga treatmentnya mahal sekali," tutur Emil.

Meski ditemukannya kasus tersebut, Emil meminta agar warga tetap tenang dan tak panik. Langkah antisipasi telah dilakukan sejak awal.

Emil pun mengatakan pihaknya meminta Dinas Kesehatan dan tim peneliti Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk mengetahui apakah penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang umum seperti 3M dan 3T masih berlaku sama atau tidak. Sebabnya, sejumlah pihak menilai bahwa kemampuan mutasi B117 ini lebih cepat menyebarkan virus.

"Treatment-nya, kami meminta Dinas Kesehatan dan Unpad untuk melakukan kajian kalau virus itu datang ke Jawa Barat bagaimana nasehat buat kami-kami, bagaimana meresponnya apakah treatment-nya sama apakah tidak. Kami sedang menunggu kajian," katanya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya