Liputan6.com, Palembang - Nama besar Kerajaan Sriwijaya yang berbasis kemaritiman, dipercaya berasal dari tanah Sumatra, tepatnya di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Di berbagai daerah di Sumsel, banyak petilasan-petilasan yang dipercaya warga sebagai peninggalan daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.
Advertisement
Baca Juga
Kota Palembang Sumsel sendiri, mempunyai Bukit Siguntang Palembang yang juga dipercaya sebagai salah satu petilasan Kerajaan Sriwijaya, tepatnya taman para raja-raja.
Ada beberapa makam-makam para raja keturunan Kerajaan Sriwijaya. Seperti makam Radja Segentar Alam, Puteri Kembang Dadar, Puteri Kembang Selako, Panglima Bagus Kuning, Panglima Bagus karang, Panglima Tuan Junjungan, Pangeran Raja Batu Api, dan Panglima Jago Lawang.
Pepohonan yang menjulang tinggi dengan bebatuan berukuran besar pun, semakin menambah suasana di Bukit Siguntang Palembang seperti taman yang asri.
Diungkapkan Kepala Disbudpar Sumsel Aufa Syahrizal, Bukit Siguntang sarat akan nilai sejarah dan budaya yang sangat kental dengan Kerajaan Sriwijaya.
Salah satu makam di Bukit Siguntang Palembang yaitu Radja Segentar Alam, merupakan keturunan Iskandar Zulkarnain.
“Dari sejarah, Raja Sigentar Alam (yang dimakamkan di Bukit Siguntang) adalah kakak kandung Datuk Sultan Iskandar atau dikenal dengan nama Raja Parameswara dari Selat Malaka. Raja Parameswara merupakan raja terakhir Singapura, di tahun 1389-1398,” katanya, Minggu (21/3/2021).
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Komplain Pakar Sejarah
Bukit Siguntang Palembang juga menjadi salah satu wisata heritage, yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel.
Bahkan kini, perwajahan Bukit Siguntang Palembang sudah jauh dari kesan mistis, seperti beberapa tahun sebelumnya.
Namun pemugaran tersebut, lanjut Aufa, mendapat komplain dari beberapa pelaku sejarah dan pengunjung dari Malaysia, yang sering berkunjung ke Bukit Siguntang Palembang.
Advertisement
Pemugaran Bukit Siguntang
“Jadi kita sedang berkoordinasi dengan para akeolog, budayawan dan sejarahwan ingin mengembalikan lagi marwah Bukit Siguntang yang berkaitan erat dengan sejarah Parameswara yang menjadi Raja Melaka,” katanya.
Menurutnya, pemugaran Bukit Siguntang Palembang dilakukan untuk menarik para wisatawan. Terlebih tidak hanya menjadi tempat ziarah yang terkesan mistis dan angker, tapi bisa menjadi tempat relaksasi dan wisata alam.
Kepala Disbudpar Sumsel berjanji, pemugaran yang dilakukan di Bukit Siguntang Palembang ke depannya, tidak akan mengganggu kawasan-kawasan zona inti, yang masuk dalam katagori situs.