Ledakan di Gereja Katedral Makassar Berasal dari Bom Rakitan Berdaya Tinggi

Aparat kepolisian memastikan bom yang digunakan pelaku peledakan bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, memiliki daya ledak tinggi (high explosive).

oleh Eka Hakim diperbarui 28 Mar 2021, 12:50 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2021, 12:49 WIB
Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam mengatakanm satu orang yang tewas dalam ledakan di depan Gereja Katedral Makassar adalah pelaku bom bunuh diri. (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - Aparat kepolisian memastikan bom yang digunakan pelaku peledakan bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, memiliki daya ledak tinggi (high explosive).

"Iya betul, pelaku gunakan bom berdaya high explosive," kata Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam di lokasi kejadian, Minggu (28/3/2021).

Ia menerangkan kejadian bom bunuh diri tersebut berlangsung sangat cepat. Kejadian tepat berlangsung pada saat para jemaah gereja sedang melakukan kegiatan rangkaian misa palma atau ibadah jelang paskah.

Pelaku yang mengendarai kendaraan roda dua jenis matic berwarna hitam itu tiba-tiba datang dan hendak masuk kawasan Gereja Katedral Makassar. Pelaku hendak memarkir kendaraannya.

"Tapi petugas gereja mencoba menghalangi dan tiba-tiba kendaraan pelaku meledak. Pelaku tewas di tempat dan sejumah warga termasuk petugas gereja turut mengalami luka-luka akibat hantaman ledakan," terang Merdisyam.

Para korban dalam kejadian tersebut, kemudian dilarikan ke beberapa rumah sakit yang ada di Kota Makassar. Ada yang dirawat di RS Pelamonia, Bhayangkara dan RS Stella Maris.

"Korban semua 9 orang yang luka akibat ledakan," Merdisyam menandaskan. 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya