Kilang Minyak Balongan Terbakar, BPBD: 1 Orang Meninggal karena Serangan Jantung

Korban jiwa satu orang meninggal dunia atas nama Mashadi Dulkodir, 61 tahun (laki-laki).

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 29 Mar 2021, 15:10 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2021, 15:10 WIB
Kilang Balongan Terbakar
Tangkapan kamera drone kebakaran hebat yang melanda kilang minyak Balongan milik Pertamina di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. (Liputan6.com/ BPBD Indramayu)

Liputan6.com, Bandung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan satu orang warga Kecamatan Balongan, meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran kilang minyak Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Indramayu, Senin (29/3/2021).

"Korban jiwa satu orang meninggal dunia atas nama Mashadi Dulkodir, 61 tahun (laki-laki)," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Hadi Rahmat dalam keterangan tertulis, Senin (29/3/2021).

Hadi mengatakan, pihaknya masih mengonfirmasi ulang laporan korban meninggal yang dirilis sebagai bagian dari korban kebakaran kilang Balongan tersebut. Dari informasi yang diperoleh petugas di lapangan, korban jiwa terdampak kebakaran di Balongan tersebut mendapatkan serangan jantung.

"Sementara infonya korban meninggal akibat serangan jantung. Nanti kami konfirmasi lagi untuk lokasi meninggal di TKP atau di rumah sakitnya," tuturnya.

Terpisah, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memastikan warga yang mengalami luka sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit umum daerah setempat.

"Ada korban luka-luka sekitar 20 orang. Mereka sudah dirujuk ke rumah sakit umum daerah setempat,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Jabar terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu. Emil, sapaan Ridwan, pun sudah menginstruksikan BPBD Provinsi Jabar untuk memastikan semua kebutuhan warga yang mengungsi terpenuhi dan tetap aman dari penularan Covid-19.

"Warga yang berada di radius kilang potensi bahaya sudah diungsikan. Sekitar 500 orang sudah diungsikan Pertamina ke GOR dan Kantor Pendopo Indramayu," ucapnya.

Emil juga menuturkan, saat ini Pertamina telah mematikan sementara sistem operasi dan mencegah kebakaran agar tidak meluas. Hingga kini Pemda Provinsi Jabar masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai penyebab kebakaran.

"Pertamina pun menyampaikan permohonan maaf dan yang kedua juga memastikan pasokan BBM tidak terganggu," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya