Liputan6.com, Jakarta Kegaduhan terjadi di salah satu ruangan pasien di Rumah Sakit (RS) Siloam Sriwijaya Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), pada hari Kamis (15/4/2021) siang sekitar pukul 13.40 WIB.
Salah satu anggota keluarga pasien menganiaya Christina Ramauli Simatupang (28), perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang, di ruangan IPD 6 Kamar 6026 RS Siloam Sriwijaya Palembang.
Penganiayaan tersebut pun sempat direkam oleh salah satu petugas RS Siloam Sriwijaya Palembang, hingga akhirnya viral di media sosial (medsos).
Advertisement
Baca Juga
Dari informasi yang diperoleh, pelaku JC, yang diduga merupakan orangtua pasien anak tersebut, awalnya memanggil para perawat untuk menangani anaknya.
Namun tiba-tiba, korban langsung dianiaya pria bertubuh besar tersebut. Bahkan JC menjambak rambut korban di dalam ruangan tersebut.
Christina Ramauli Simatupang, yang merupakan alumi Akademi Keperawatan Kesdam II Sriwijaya Palembang bersama petinggi RS Siloam Sriwijaya Palembang, akhirnya melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke SPKT Polrestabes Palembang.
Warga Komplek Griya Sukajadi Permai Kelurahan Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin menjelaskan kronologi penganiayaan yang dialaminya.
Awalnya korban yang ditemani CH, rekan kerjanya, mendatangi ruangan pasien anak, karena dipanggil orangtua pasiennya.
Di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di RS Siloam Sriwijaya Palembang, pelaku sempat bertanya bagaimana cara mencabut infus dari tangan anaknya.
“Belum sempat menjawab, dia langsung menampar wajah sebelah kiri saja. Dia juga menendang perut saya, ketika saya berlutut di hadapannya,” ucapnya, Jumat (16/4/2021).
Mengaku Anggota Polisi
Melihat insiden tersebut, CH berusaha melerai dan membawa korban pergi. Pelaku sempat mengaku, jika dirinya merupakan anggota polisi.
Sempat terjadi keributan, karena JC tak terima ketika salah satu keluarga pasien lainnya yang juga anggota polisi berusaha mengamankan situasi. Sampai akhirnya petugas keamanan RS Siloam Sriwijaya Palembang Sumsel datang ke ruangan tersebut.
Kasubag Humas Polrestabes Palembang, Kompol Moch Abdullah membenarkan adanya laporan korban sedang dalam proses penyelidikan.
"Laporannya sudah kami terima dan kini masih dalam proses penyelidikan unit reskrim," ujarnya.
Advertisement