Badai Siklon Tropis Seroja Picu Munculnya Danau di NTT, Warga Waswas

Lahan yang telah terbentuk menjadi danau akibat Badai Siklon Tropis Seroja itu sebelumnya digunakan sebagai lahan pertanian milik warga untuk menanam palawija

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Apr 2021, 05:21 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2021, 05:00 WIB
Kaisersee (0)
Ilustrasi berenang di danau Kaisersee. Berenang tanpa sehelai benangpun bisa mengandung risiko bahaya. Ada bermacam-macam bahaya, misalnya tusukan mata pancing. (Sumber Anne Wall via Augsburger Allgemeine)

Liputan6.com, Kupang - Bencana alam badai siklon tropis Seroja yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur berdampak pada munculnya satu danau baru seluas dua hektare di RT14/RW06, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

"Danau ini mulai terbentuk saat badai siklon tropis Seroja melanda daerah ini. Pada Senin (5/4) pagi kami melihat air semakin meluas dan mengenangi seluruh lahan pertanian milik petani. Luasan genangan air semakin meluas," kata Hendrik Lasa, warga RT14/RW06, Kelurahan Sikumana ketika ditemui ANTARA di Kupang Minggu, dikutip Antara.

Ia mengaku pada lahan yang telah terbentuk menjadi danau itu sebelumnya digunakan sebagai lahan pertanian milik warga untuk menanam palawija.

Akibat adanya danau itu sehingga seluruh tanaman pertanian seperti jagung, kacang, buncis dan kelapa yang siap panen semua tenggelam oleh air danau yang baru terbentuk itu.

Henrik Lasa mengatakan, setelah puluhan tahun berdomisili di kawasan itu belum pernah mengalami peristiwa seperti ini.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Belasan Sumber Mata Air Baru

"Kejadian ini baru pertama kali terjadi sehingga kami sangat kwatir akan munculnya bencana baru karena ketinggian air terus bertambah," katanya.

Menurut dia, ketinggian air danau terus bertambah karena air yang mengalir dari mata air Tangkolo dan sumber mata air baru di kawasan itu semakin banyak.

"Ada belasan sumber mata air baru yang muncul disekitar danau ini sehingga ketinggian air terus bertambah. Kami kwatir bisa berdampak luas dan menimbulkan bencana baru ke kawasan pemukiman warga di Sikumana apabila air danau ini terus bertambah tinggi," kata Hendrik Lasa. Sementara itu Batz Sebaneno (38), warga setempat lainnya mengatakan sejak danau ini terbentuk pada dua pekan lalu sejumlah sumber mata air baru muncul dalam rumah penduduk setempat

"Kami sudah tidak bisa masak dalam dapur karena air muncul dalam rumah sejak danau ini terbentuk. Bahkan di depan rumah kami juga ada muncul sumber mata air baru," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya