Usai Erupsi Freatik Kawah Sileri Gunung Dieng, Warga Dilarang Mendekat Radius 500 Meter

Usai erupsi freatik, warga dan wisatawan diimbau tidak mendekati Kawah Sileri Gunung Dieng pada radius 500 meter dari bibir kawah.

oleh Arie Nugraha diperbarui 30 Apr 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2021, 11:00 WIB
Letusan freatik kawah Sileri, Kepakisan, Dieng. (Liputan6.com/BPBD/Muhamad Ridlo)
Letusan freatik kawah Sileri, Kepakisan, Dieng. (Liputan6.com/BPBD/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Bandung - Pusat Vulkanologi Mitigasi Badan Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM merekomendasikan masyarakat dan wisatawan, untuk tidak mendekati Kawah Sileri Gunung Dieng pada radius 500 meter dari bibir kawah. Selain itu seluruh kelompok masyarakat disarankan tidak beraktivitas di sekitar Kawah Timbang, Gunung Dieng untuk menghindari ancaman gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi yang dapat membahayakan jiwa.

Rekomendasi itu diterbitkan pascaletusan atau erupsi freatik yang dikeluarkan dari Kawah Sileri, Gunung Dieng kemarin (29/4/2021) pada pukul 18.25 WIB. Menurut Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Bagian Barat PVMBG Badan Geologi, Nia Haerani, berdasarkan pengamatan petugas setempat pada hari ini pukul 08.00 WIB teramati sisa material erupsi.

"Teramati memang ada bekas sebaran lumpur material erupsi itu ke arah Selatan dan Timur. Sesuai dengan jarak yang dilaporkan kemarin yaitu 400 - 200 meter. Nah kemudian untuk kondisi Kawah Sileri sendiri aktivitasnya, secara visual teramati hembusan gas berwarna putih tipis sekitar 50 meter dari permukaan kawah," ujar Nia kepada Liputan6.com, Jumat (30/4/2021).

Nia mengatakan, pengukuran berbagai kadar gas dan gas SO2 sebesar 0,2 ppm. Namun tidak terdeteksi keberadaan konsentrasi gas lain. Nia juga menuturkan, untuk pengukuran suhu di pusat erupsi diketahui 65-89 derajat Celcius. Sedangkan pada lokasi sekitar kawah lain, suhunya mencapai 40-50 derajat Celcius.

"Jadi hasil analisisnya bahwa secara visual tidak terdeteksi adanya peningkatan kegiatan vulkanologi. Yang dikhawatirkan akan adanya erupsi susulan, nah kan dari kandungan gas juga tidak ditemukan peningkatan konsentrasi gas SO2 serta tidak ada kemunculan gas - gas lain," kata Nia.

Nia menambahkan hingga pagi hari ini, tidak ada gejala peningkatan aktivitas vulkanologi yang mengarah ke erupsi susulan. Tetapi otoritasnya tetap melakukan komunikasi intensif dengan pemangku kebijakan pemerintahan setempat.

Alasannya erupsi tipe freatik yang dikeluarkan oleh Kawah Sileri Gunung Dieng ini dapat terjadi tiba - tiba. Serta tidak menunjukkan adanya peningkatan kegiatan vulkanik terlebih dahulu.

"Pagi ini relatif menurun menuju normal, meski begitu rekomendasi kita tetap agar masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri pada radius 500 meter dari bibir kawah," tukas Nia.

Kemarin akibat erupsi freatik Kawah Sileri, Gunung Dieng seorang pengendara dilaporkan terkena muntahan material kawah saat melintas di jalan ruas Dieng-Batang. Jalan raya itu memang hanya berjarak kurang lebih 200 an meter dari bibir kawah.

Pengendara itu tak mengalami luka. Hanya pakaiannya terlihat kotor karena terkena lumpur kawah.

Pria itu pun kebetulan mengenakan helm sehingga kepalanya terlindungi. Erupsi Kawah Sileri dikabarkan terdengar di perkampungan Desa Kepakisan dengan gemuruh cukup keras. 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya