Pencarian Korban Tanah Longsor di Tapanuli Selatan, 3 Orang Ditemukan Meninggal Dunia

Tim SAR gabungan terdiri dari TNI, Polri, dan BPBD Tapanuli Selatan, terus melakukan pencarian terhadap korban hilang akibat tanah longsor yang terjadi di lokasi proyek pembangunan PLTA Batang Toru, Desa Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut).

oleh Reza Efendi diperbarui 30 Apr 2021, 12:42 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2021, 12:42 WIB
Longsor Tapanuli Selatan
Evakuasi korban meninggal dunia akibat longsor (Istimewa)

Liputan6.com, Tapanuli Selatan Tim SAR gabungan terdiri dari TNI, Polri, dan BPBD Tapanuli Selatan, terus melakukan pencarian terhadap korban hilang akibat tanah longsor yang terjadi di lokasi proyek pembangunan PLTA Batang Toru, Desa Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut).

Peristiwa tanah longsor terjadi pada Kamis, 29 April 2021, sekitar pukul 18.20 WIB disebabkan hujan lebat yang terjadi sejak pukul 14.00 WIB. Sebelumnya, dilaporkan 12 orang hilang akibat peristiwa tanah longsor.

Kepala (Kabag) Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan, Ismut Siregar mengatakan, pada Jumat (30/4/2021) pukul 08.30 WIB, telah ditemukan 3 orang dalam kondisi meninggal dunia, dan saat ini telah dievakuasi ke rumah sakit RSUD Sipirok untuk diautopsi.

"Sampai saat ini kami belum bisa memastikan berapa orang yang korban, karena tidak ada kesaksian di lapangan yang dapat memberikan keterangan. Namun kami akan terus lakukan pencarian," kata Ismut.

Disampaikan Kabag Humas, peristiwa tanah longsor tersebut berada di tanah rakyat atas nama D Siregar, dan di lokasi tersebut ada rumah yang ditempati seorang penjaga tanah bernama D Siregar bermarga Waruwu.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Curah Hujan Cukup Tinggi

Longsor Tapanuli Selatan
Bencana tanah longsor di Tapanuli Selatan (Istimewa)

Akibat curah hujan yang cukup tinggi, sebagai tanggung jawab moral pihak manajemen PLTA Batang Toru, melalui NSHE dan Sinohydro, menuju lokasi tersebut dengan harapan pemilik rumah tersebut dapat meninggalkan lokasi akibat curah hujan yang cukup tinggi.

"Namun nasib nahas tiga orang karyawan telah mengalami korban akibat longsor tersebut, dan sampai saat ini masih dalam tahap pencarian," sebut Ismut.

Disampaikan Ismut, kejadian longsor ini murni bencana alam akibat tingginya curah hujan selama 3 hari berturut-turut, sehingga kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan aktivitas di PLTA Batang Toru.

"Murni bencana alam," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya