Jalur-Jalur Tikus Pemudik Nekat Masuk ke Jateng

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta agar petugas menjaga dan memantau jalur-jalur tikus masuk ke Provinsi Jateng

oleh Felek Wahyu diperbarui 05 Mei 2021, 00:30 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2021, 00:30 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengecek jalur mudik dan jalan tikus di Brebes. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengecek jalur mudik dan jalan tikus di Brebes. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)

Liputan6.com, Semarang - Petugas menemukan sejumlah pemudik nekat dalam penyekatan jalur mudik rute Jakarta-Kota Semarang di Tol Kalikangkung jelang lebaran. Mereka menggunakan bus pariwisata dan mobil pribadi.

Ini ditemukan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat melakukan pantauan ke lokasi penyekatan arus mudik lebaran 2021, Selasa (4/5/2021). Salah satu lokasi yang dipantau Ganjar adalah Gerbang Tol Kalikangkung Kota Semarang.

"Tolong dipastikan semuanya siap. Kalau ada yang mencurigakan, langsung dibawa ke sini dan dites," kata Ganjar pada petugas, di lokasi penyekatan di Tol Kalikangkung.

Ganjar menjelaskan, meski pemerintah melarang mudik, namun masih ada pemudik yang nekat. Dari laporan petugas di lapangan, sampai Senin (3/5), sudah ada 3.800 pemudik yang sudah masuk ke Jateng.

"Dugaan saya malam ini dan besok akan jadi puncaknya. Maka ini saya lakukan pengecekan untuk memastikan persiapan menjelang tanggal 6 Mei nanti," katanya.

Ganjar meminta masyarakat untuk menahan diri dan tidak mudik pada lebaran tahun ini. Aturan-aturan yang telah dibuat pemerintah diharapkan ditaati demi kebaikan bersama.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Antisipasi Jalur Tikus

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengecek jalur mudik dan jalan tikus di Brebes. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengecek jalur mudik dan jalan tikus di Brebes. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)

"Kalaulah harus meninggalkan tempat, tolong pastikan persyaratannya dilengkapi. Kalau tidak penting, lebih baik tinggal di rumah. Sebab kemarin kita masih temukan ada banyak yang nekat, menerobos dan justru membahayakan keluarga di rumah," jelasnya.

Ia mencontohkan kasus pemudik di Kabupaten Pati. Akibat satu orang yang nekat mudik dan merasa tidak apa-apa, puluhan orang dinyatakan positif Covid-19.

"Sudah banyak contohnya, jadi saya minta masyarakat bersabar. Kita tahu, kalau dari kerumunan yang muncul setiap libur panjang, maka pasti kasus melonjak tinggi. Maka saya minta dukungan masyarakat tidak mudik dulu," tegasnya.

Ia juga meminta seluruh Bupati dan Wali Kota melakukan sosialisasi pada warganya. Selain itu, jalur-jalur tikus juga diminta dilakukan penjagaan.

"Arah Jakarta-Semarang via tol kita screening di Pejagan dan Kalikangkung. Selain itu, ada 14 jalur tikus di Provinsi yang kita siapkan dan juga 17 titik jalur-jalur Kabupaten/Kota. Bupati/Wali Kota kami harapkan kontrolnya makin ketat dari tanggal 6-17 nanti," pungkasnya.

 

Mobil Dipaksa Putar Balik

Kondisi pintu masuk Kota Semarang lewat Tol Kalikangkung. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)
Kondisi pintu masuk Kota Semarang lewat Tol Kalikangkung. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)

Sementara itu, Kepala Pos Pam Kalikangkung, AKP Wahono mengatakan, telah mengembalikan satu mobil dari Banten. Sebab, selain tidak menunjukkan surat-surat, semua penumpang di mobil tersebut tidak patuh protokol kesehatan.

"Semuanya tidak pakai masker, dan suhu tubuh juga ada yang lebih dari 37 derajat. Langsung kita putar arah, dan tidak mungkin bisa masuk karena di jalur-jalur tikus juga sudah dijaga," katanya.

Wahono menerangkan, sejak bertugas diperbatasan Semarang-Kendal tidak ada peningkatan arus kendaraan tujuan Jateng. Volume kendaraan dari Jakarta normal di angka 5.600 sehari.

"Memang ada sedikit peningkatan hari kemarin, tapi tidak signifikan. Yakni di angka 7.000 an kendaraan. Sampai saat ini masih normal, tidak ada peningkatan volume kendaraan," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya