Liputan6.com, Manggarai Timur Akses jalan simpang Golo Kaca, Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT), dibiarkan rusak parah sudah 10 tahun dan tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah setempat.
Padahal, jalan simpang Golo Kaca masuk dalam wilayah Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur. Kesal dengan situasi tersebut warga menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak, sebagai bentuk protes.
Advertisement
Baca Juga
Warga setempat pun kecewa lantaran pemerintah tidak memperhatikan kondisi jalan simpang Golo Kaca. Mereka menilai, pemerintah tutup mata dengan kondisi jalan yang sudah lama rusak.
Warga pun memutuskan untuk menanam pohon pisang di tujuh titik yang paling parah di jalan simpang Golo Kaca, Selasa (18/5/2021).
Ferdinandus Rano Karno, warga Golo Kaca Cambir, kepada awak media, mengatakan, sudah 10 tahun jalan simpang Golo Kaca rusak parah. Namun, hingga saat ini, belum juga ada perhatian dari Pemda Manggarai Timur.
"Sebagai warga masyarakat Manggarai Timur kami sangat kecewa. Jalan di wilayah lain sudah bagus, tetapi jalan simpang Golo Kaca tidak kunjung diperbaiki. Lebih baik kami tanam pisang di sini. Jalan ini lebih cocok tanam pohon seperti ini," ungkapnya.
Ia mengatakan, akses jalan simpang Golo Kaca merupakan akses dari desa-desa di Kecamatan Borong dan Kota Komba menuju Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur.
"Setiap hari semua kendaraan lewat di sini, pernah ada kendaraan yang terbalik atau mengalami kecelakaan. Motor hampir setiap hari jatuh. Banyak manusia yang terluka sampai masuk rumah sakit karena terjatuh di sini," sebutnya.
Kepada awak media, dia pun meminta untuk memublikasikan kondisi jalan yang rusak dan sudah ditanami pohon pisang oleh warga sebagai bentuk protes masyarakat terhadap pemerintah.
"Kami sudah ketemu DPRD dan Pemerintah agar kodisi jalan simpang Golo Kaca rusak parah harus segera diperbaiki, sebab sudah 10 tahun kondisi jalan yang rusak parah dibiarkan saja. Tapi, jawaban DPRD dan pemerintah kepada masyarakat agar tetap menunggu. Tapi menunggu sampai kapan, kami sudah bosan dengan menunggu atau janji," bebernya.
Sementara Ino Jemeo, salah seorang warga lain, mengatakan, jalan simpang Golo Kaca itu masuk dalam wilayah Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur. Mirisnya, kondisi jalan itu sama seperti di wilayah pedalaman.
Pejabat di Kabupaten Manggarai Timur, lanjut dia, sering melintas di jalan itu. Namun, mereka tutup mata dengan kondisi jalan simpang Golo Kaca yang seperti kali itu.
"Kami dari sini setiap hari antar sayur ke kota Borong. Setiap hari juga jatuh. Ada juga pejabat di Lehong yang biasa lewat di jalan simpang Golo Kaca ini. Kami juga bingung, kok jalan ini dibiarkan seperti ini," katanya.
Ino menegaskan, aksi menanam pisang di jalan itu, sebagai wujud kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah Kabupaten Manggarai Timur.
"Ini cara kami protes kepada pemerintah. Semoga aksi hari ini bisa membuka mata dan hati Pemda Manggarai Timur," tegas Ino.
Pantauan media, semua penumpang kendaraan-kendaraan yang melintas terpaksa turun untuk bisa naik di tanjakan yang rusak.
Para penumpang harus jalan kaki sampai di titik jalan yang agak bagus. Mereka jalan kaki sekitar ratusan meter.