Minimalisasi Dampak Pendemi Covid-19, Pemkab Sigi Bangun Ketahanan Pangan Warga

Pandemi Covid-19 melanda Kabupaten Sigi sejak pertengahan tahun 2020 lalu, saat warga sedang memulihkan kondisi ekonominya dari dampak gempa yang terjadi pada September tahun 2018.

oleh Heri Susanto diperbarui 29 Mei 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2021, 17:00 WIB
Kepala Dinas Kabupaten Sigi, Mulyadi
Kepala Dinas Kabupaten Sigi, Mulyadi, saat menghadiri panen raya kopi di Desa Dombu, Kecamatan Marawola Barat, Rabu (19/5/2021). (Foto: Heri Susanto/ Liputan6.com).

Liputan6.com, Sigi - Berbagai cara dilakukan pemerintah daerah untuk meminimalisasi dampak pendemi Covid-19 terhadap warganya. Salah satunya Pemerintah Kabupaten Sigi yang mengintruksikan setiap desa menyiapkan 3 hektare lahan pertanian untuk membangun ketahanan pangan.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sigi, Mulyadi, program 3 hektare lahan untuk stok pangan di setiap desa tersebut sudah berjalan sejak pertengahan tahun 2020. Lahan-lahan itu dikelola dengan skema pemberdayaan masyarakat desa dengan pembiayaan dana desa.

Tanaman yang ditanam di lahan pertanian desa tersebut adalah tanaman musiman yang tidak butuh waktu lama untuk dimanfaatkan warga.

"Menggunakan dana desa, jadi warga desa bisa mendapat sayur-sayuran atau komoditi pangan lain dengan gratis agar tidak membebani ekenominya," Mulyadi mengatakan, Rabu (19/5/2021).

Dengan program itu, kata Mulyadi, ketahanan pangan masyarakat di 177 desa yang ada di Kabupaten Sigi diharapkan tidak terganggu dan stabilitas ekonomi warga tetap terjaga. Selain itu, dengan tidak bepergian jauh untuk mendapatkan bahan pangan, potensi terpapar Covid-19 bisa diminimalisasi.

Pandemi Covid-19 melanda kabupaten yang bertetangga dengan Kota Palu itu sejak pertengahan tahun 2020 lalu, saat warga sedang memulihkan kondisi ekonominya dari dampak gempa yang terjadi pada September tahun 2018.

Hingga kini kasus baru Covid-19 masih ditemukan di kabupaten tersebut. Data Pusdatina Covid-19 Sulawesi Tengah mencatat hingga 24 Mei, 2021, telah ditemukan 719 kasus dengan 23 orang yang masih menjalani perawatan.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya