Liputan6.com, Jeneponto - Sebuah video pendek viral di berbagai platform media sosial sejak beberapa hari belakangan terakhir. Video tersebut menunjukkan penolakan terhadap petugas kesehatan yang hendak memeriksakan kesehatan warga setelah salah satu dari mereka dilaporkan positif Covid-19.
Belakangan diketahui kejadian tersebut terjadi di Dusun Batuleleng, Desa Mallosoro, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan pada Kamis (1/7/2021). Dalam video tersebut terlihat petugas kesehatan yang didampingi aparat kepolisian beradu mulut dengan sejumlah warga lantaran menolak untuk diperiksa kesehatannya.
Advertisement
Baca Juga
Padahal berdasarkan laporan yang diterima oleh pihak petugas kesehatan dari Satgas Covid-19 Jeneponto salah seorang warga di wilayah tersebut dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19. Satgas Covid-19 rencananya akan melakukan tracing untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di dusun tersebut.
"Iya betul kejadiannya tanggal 1 Juli 2021 lalu," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, Suryaningrat, Senin (5/7/2021).
Suryaningrat menyebutkan bahwa petugas kesehatan yang ditolak oleh warga adalah petugas kesehatan yang berasal dari Puskesmas Bangkala. Karena mendapat perlawanan yang cukup keras dari warga, para petugas kesehatan pun memilih pulang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami sangat menyayangkan kejadian tersebut," imbuhnya.
Simak juga video pilihan berikut:
Pasien Patah Tulang
Warga yang dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19 itu sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit karena menderita patah tulang. Namun warga tersebut kemudian dipastikan terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani Swab PCR di rumah sakit.
Satgas Covid-19 dari Puskesmas Bangkala kemudian hendak melakukan tracing untuk memastikan tidak ada keluarga yang tertular Covid-19 di rumahnya. "Keluarganya menolak. Karena menurut mereka pasien masuk rumah sakit bukan karena Covid-19 tapi patah tulang. (Padahal) Dia positif berdasarkan hasil swab," jelasnya.
Pihak Pemkab Jeneponto sendiri mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut. Padahal maksud dan tujuan para petugas kesehatan yang datang ke wilayah tersebut adalah untuk memeriksakan kesehatan warga agar tidak tertular Covid-19.
"Selain membahayakan diri dan keluarga. Pengusiran ini juga membuat potensi penularan bisa terjadi jika ada warga yang positif, namun tidak terdeteksi oleh petugas," tutupnya.
Advertisement