Liputan6.com, Jakarta - Teka-teki dalam kisah KKN Desa Penari belum sepenuhnya terpecahkan. Kisah yang dibagikan lewat cuitan di Twitter itu makin memancing penasaran warganet.
Lewat Akun @SimpleM1378523 kisah KKN Desa Penari dikisahkan dalam cuitan berseri sejak 24 Juni hingga 25 Juli 2019. Peristiwa yang disebut terjadi pada 2009 itu langsung menyita perhatian warganet.
Menambah penasaran pembaca, kisah ini dibumbui dengan tewasnya 2 nyawa mahasiswa yang terlibat dalam KKN tersebut. Namun, cerita yang ditulis tidak lugas. Bahkan, lokasi kejadian pun disamarkan oleh penulis.
Advertisement
Dalam kisah itu, misalnya disebutkan nama kota S, hutan D, dan desa W yang tak menunjukkan lokasi manapun di Indonesia. Namun, kisah menegangkan sudah dimulai sejak para mahasiswa ini berangkat menuju lokasi, Desa Penari.
Dari kota S, mereka sampai di persinggahan menuju lokasi KKN. Namun, dalam suasana yang hampir gelap disertai gerimis itu, mereka harus menunggu kendaraan untuk menuju lokasi.
Baca Juga
Mereka harus menembus hutan. Dalam keadaan gerimis itu, tiba-tiba muncul 6 pemotor yang bakal mengantarkan mereka ke tujuan yang ternyata harus melewati hutan dengan kontur jalan yang naik turun.
Makin jauh perjalanan, suasana makin sepi. Tiba-tiba salah satu dari peserta mendengar suara kendang dan gong yang diikuti suara kenong dan kompyang. Alunan itu jelas suara gamelan. Meski tak wajar ada di tengah hutan yang tadinya begitu sunyi.
Tujuan mulai dekat, suara gamelan itu pun menghilang. Sesampainya di lokasi, mereka disambut oleh kepala desa, Pak Prabu yang berkumis tebal.
Pak Prabu menyambut hangat kedatangan mereka. Salah satu peserta KKN bertanya mengapa ada desa yang begitu jauh dari keramaian alias pelosok.
“Pelosok bagaimana maksudnya, bukankah jarak ke jalan besar hanya 30 menit?” timpal Pak Prabu.
Mendengar jawaban itu, para peserta KKN yang berjumlah 6 orang itu saling menatap satu sama lain. Memendam tanya dalam hati masing-masing. Pasalnya, perjalanan mereka ke Desa Penari itu ditempuh lebih dari satu jam.
Banyak yang berspekulasi bahwa kisah ini terjadi di kabupaten paling ujung Jawa Timur, Banyuwangi. Daerah yang terkenal mistis ini memang menyimpan lokasi-lokasi horor, salah satu yang paling terkenal adalah Alas Purwo.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada fakta valid yang mengungkap di mana sebenarnya Desa Penari berada. Namun, kisahnya sudah terlanjur masuk ke benak warganet Indonesia.