Penuhi Kebutuhan Pangan, Mentan Yasin Limpo: Fokus, Don't Stop!

Menteri pertanian, Syahrul yasin Limpo mengatakan ada 273 juta penduduk Indonesia yang harus menjadi perhatiian pemerintah untuk urusan pangan, dan itu menjadi tugas Kementan.

oleh Dewi Divianta diperbarui 19 Jul 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2021, 09:00 WIB
Kementan Sebut Kebutuhan Pangan Fokusnya Kementan
Kementan Sebut Kebutuhan Pangan Fokusnya Kementan (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pemenuhan dan kemandirian kebutuhan pangan menjadi hal utama bagi setiap bangsa. Hal itu disampaikan saat melakukan kunjungan ke Balai Besar Veteriner (BB-Vet) Denpasar, salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan, Hewan Kementerian Pertanian.

"Semua orang butuh makan, apalagi di masa pandemi ini. Vaksin saja tidak cukup. Tugas kita di Kementanlah bersama petani dan Pemda menyediakan itu (kebutuhan pangan). Ada 273 juta penduduk Indonesia yang perutnya harus diperhatikan," katanya di Denpasar, Minggu (18/7/2021).

Ia berpesan untuk terus bekerja dan fokus kepada semua yang menjadi tugas dan kewajiban. "Jangan berhenti. Don't stop. Kalian fokus saja kepada tugas dan apa yang kalian kerjakan," ujar Menteri Yasin Limpo.

Menurutnya, pada kondisi pandemi Covid-19 yang tengah dialami dunia dan khususnya Indonesia seperti ini, negara membutuhkan pengorbanan.

"Sekarang waktunya kita berkorban untuk kepentingan bangsa, terlebih kebutuhan pangan. Mungkin saat ini defence sebenarnya (tidak menyerang), tidak buat program baru tapi program yang ada kita efektifkan untuk makannya rakyat," ucapnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Pemerintah Tak Bisa Sendiri Tangani Dampak Pandemi Covid-19

Mentan menambahkan bahwa semua elemen anak bangsa terus bergerak. Semua pihak harus bisa diajak bekerja sama untuk menangani pandemi.

"Sangat jelas. Arahan Bapak Presiden semua harus hand in hand, tidak bisa semuanya diselesaikan sendiri. Kita harus dan bisa bekerjasama dengan yang lain," katanya. 

Untuk diketahui selama tahun 2020 BB-Vet Denpasar bersama 5 universitas telah bekerjasama dalam rangka penyidikan, pengujian,pengembangan teknik dan metoda penyidikan dan pengujian penyakit hewan serta dalam penelitian.

Lima universitas tersebut adalah Universitas Udayana (UNUD) Denpasar, Universitas Mataram (UNRAM) NTB, Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Universitas Brawijaya (UNIBRAW), Serta Institut Pertanian Bogor (IPB).

Wilayah kerja BB-Vet sendiri meliputi tiga provinsi yaitu : Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya