Banyak Warga Positif Covid-19, Sebuah Kampung di Berau Nyaris Terisolir

Sebuah kampung di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur nyaris terisolir akibat banyak penduduknya yang terkonfirmasi positif Covid-19.

oleh Abdul Jalil diperbarui 21 Jul 2021, 13:28 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2021, 13:28 WIB
Kampung Merabu
Conservation Action Network (CAN) menyalurkan bantuan untuk warga Kampung Merabu, Kecamatan Kelay, Kecamatan Berau yang nyaris terisolir. (foto: istimewa)

Liputan6.com, Berau - Kampung Merabu, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur nyaris terisolir. Kampung kecil dengan penduduk tidak banyak itu terjangkit Covid-19.

Berdasarkan informasi dari pengurus Coservatioan Action Network (CAN) Ganecha Yudhistira, sebanyak 47 warga di Kampung Merabu terjangkit Covid-19. Kondisi itu membuat kampung yang berada di pedalaman hutan rimba Kalimantan ini dalam kondisi genting.

“Kampung Merabu cukup genting karena sebanyak 47 warganya terkonfirmasi positif. Tak hanya itu, yang membuatnya lebih berduka itu karena meninggalnya kepala kampung akibat Covid-19,” kata Ganecha yang dihubungi via telepon, Rabu (21/7/2021).

Dia menjelaskan, yang membuat Kampung Merasa semakin genting karena kondisi topografi kawasan itu yang memang terpencil. Jarak dari ibu kota Kabupaten Berau ke kampung mencapai 173 kilometer.

“Sebenarnya jarak tersebut bisa ditempuh hanya lima jam. Namun karena kondisi jalan tak semulus yang dibayangkan, waktu tempuh bisa sangat lama,”tambahnya.

Sebutan kampung di Kabupaten Berau sebenarnya sebutan untuk desa. Statusnya pun sama dengan pemerintahan desa.

Ganecha menyebut, kondisi Kampung Merabu sangat mengkhawatirkan karena Covid-19 mewabah dan menjangkit hampir seluruh warga di sana. Sementara kampung tersebut cukup kecil dan penduduk yang tidak banyak.

Simak juga video pilihan berikut

Mengungsi ke Pondok

Kampung Merabu
Untuk menghindari terjangkit Covid-19, warga Kampung Merabu, Kabupaten Berau mengungsi ke pondok-pondok yang berada di sekitar kebun mereka. (foto: istimewa)

Karena kondisi kampung yang sudah mengkhawatirkan, sebagian besar warga yang tidak dinyatakan positif Covid-19 memilih mengungsi ke pondok-pondok di pinggir kampung. Mereka mendiami pondok kecil yang biasanya dijadikan tempat istirahat saat berkebun.

“Kondisi ini tentu makin memprihatinkan karena pondok-pondok yang ada di kebun warga kondisinya tidak layak huni untuk keluarga,” kata Ganecha.

Tak hanya Kampung Merabu, sebutnya, Kampung Mapulu yang saling bersebelahan juga kondisinya mengkhawatirkan.

“Kondisi Kampung Mapulu sama dengan Merabu karena berdekatan. Satu kawasan tapi bersebalahan. Namun yang parah kondisinya adalah Kampung Merabu,” kata Ganecha.

Di Kampung Merabu tercatat dihuni 74 kepala keluarga dengan 280 lebih jiwa. Setelah 47 warganya terkonfirmasi positif, kondisi ini membuat Kampung Merabu cukup genting.

CAN yang bermarkas di Kecamatan Kelay kemudian menghimpun donasi untuk memberikan bantuan kepada dua kampung tersebut. Donasi itu kemudian berhasil menghimpun sejumlah dana yang kemudian dijadikan 100 paket sembako.

Kirim Bantuan

Kampung Merabu
Conservation Action Network (CAN) menyalurkan bantuan untuk warga Kampung Merabu, Kecamatan Kelay, Kecamatan Berau yang nyaris terisolir. (foto: istimewa)

Ganecha menjelaskan, bantuan untuk dua kampung tersebut sebenarnya sudah ada namun jumlahnya sedikit. Sementara yang tedampak Covid-19 hampir seluruh warga di kampung tersebut.

CAN kemudian mengirimkan bantuan paket sembako yang berisi Beras 5 kilogram, daging ayam, telur, susu, vitamin, buah-buahan, dan lain-lain. Bantuan dikirimkan pada 18 Juli 2021 lalu.

“Susu untuk anak-anak, sedangkan vitamin untuk orang dewasa terutama yang sedang terjangkit,” sebut Ganesha.

Bantuan juga disalurkan kepada warga yang memilih tinggal di pondok kebun mereka. Donasi akan terus berjalan hingga kondisi Kampung Merabu membaik.

CAN juga mengirimkan bantuan untuk Kampung Mapulu. Meski tak banyak yang terkonfirmasi positif Covid-19, jika dibiarkan tanpa bantuan, kondisi Mapulu juga bisa menyerupai Merabu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya