Hotel Tugu Yogyakarta, Hotel Termegah Saksi Sejarah yang Kini Nyaris Tak Terjamah

Bangunan di Yogyakarta itu dulu bernama Hotel Tugu.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 22 Jul 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2021, 10:00 WIB
Eks Hotel Tugu
Eks Hotel Tugu (KRJogja.com/Surya Adi)

Liputan6.com, Yogyakarta- Di utara kawasan Malioboro Yogyakarta, terdapat bangunan tua bekas hotel yang kini tak terawat. Bangunan di Yogyakarta itu dulu bernama Hotel Tugu.

Keberadaanya tersebut dikelilingi pagar seng yang terkunci sehingga tak terlihat dari luar. Bangunan itu terlihat kian terabaikan.

Kondisi atap bangunan itu banyak yang bocor dan beberapa kayu penyangga telah lapuk. Hal ini berbanding terbalik dengan keberadaan Hotel Tugu di zamannya. Hotel ini jadi hotel termegah di Yogyakarta pada masa itu.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut empat fakta menarik hotel Tugu yang bersejarah di Yogyakarta.

1. Hotel Tertua di Yogyakarta

Hotel Tugu didirikan pada akhir abad ke-19, bersamaan dengan berdirinya Stasiun Tugu pada tahun 1880. Awalnya berdiri dengan nama Loose Gennotchap Marba.

Hotel ini merupakan saksi sejarah peristiwa revolusi Indonesia. Saat itu, ibu kota Republik Indonesia dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta. Banyak pejabat yang menginap di Hotel Tugu sebelum dipindahkan ke Gedung Agung.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2. Memiliki Restoran Terbaik pada Masanya

Salah satu pelayanan terbaik Hotel Tugu ialah restorannya. Pada 1930, hotel ini melayani tamu-tamu luar negeri yang singgah di Yogyakarta. Keluarga Keraton Yogyakarta disebut-sebut menjadi pelanggan restoran di hotel ini.

Bahkan Sri Sultan HB VIII pernah takut diracuni oleh kalangan orang dalam keraton. Ia memerintahkan agar makanan yang disantap harus berasal dari restoran hotel tersebut dan dibawa ke keraton dengan wadah tertutup.

3. Menjadi Markas Belanda

Pada masa Agresi Militer II, Hotel Tugu menjadi markas tentara Belanda. Hotel ini sempat menjadi sasaran utama pejuang kemerdekaan Indonesia. Bahkan di puncak menara hotel terpasang sebuah sirine sebagai tanda serangan udara dan tanda dimulainya Serangan Umum 1 Maret pada 1949.

Pasca perang berakhir, Hotel Tugu beralih fungsi menjadi tempat rapat antara Indonesia dengan Komisi Tiga Negara yakni Amerika Serikat, Austrakia, dan Belgia untuk mempersiapkan Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.

4. Menjadi Cagar Budaya

Meski terlihat terbengkalai, hingga saat ini Hotel Tugu merupakan salah satu cagar budaya. Letaknya yang berada di jantung Kota Yogyakarta tentu menarik wisatawan untuk melihat hotel bersejarah ini. Sayangnya, sampai sekarang ada pemugaran bangunan bersejarah di Yogyakarta ini.

 

(Tifani)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya